Diberdayakan oleh Blogger.

Tegur Rekanan Nakal, Camat Sarang Layangkan Surat Ke BLH, Proyek Sabuk Pantai Dikerjakan Asal Jadi

Senin, 10 Februari 2014

REMBANG (wartamerdeka.com)
Guna mengurangi terjadinya abrasi akibat hantaman gelombang laut yang sering menimbulkan kerugian harta benda seperti  yang sering terjadi di Dukuh Serbung, Desa Temperak, Kecamatan Sarang, warga  mengusulkan pembuatan sabuk penahan gelombang.  Pemerintah Provinsi  Jawa Tengah pun akhirnya merealisasikan usulan tersebut dengan anggaran APBD Provinsi. Pembuatan sabuk pantai  sepanjang 250 meter  dengan bis beton dengan lebar 3 meter itu   di  pesisir pantai sebelah barat  tugu  perbatasan, Jawa Tengah - Jawa Timur.

Namun sayangnya, pembuatan  sabuk pantai yang digagas pihak Desa Temperak, dan  mendapat respon  positif dari Badan lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Rembang  serta  pemerintah propinsi jawa tengah    yang  baru selesai  beberapa bulan dikerjakan itu  dikeluhkan sejumlah pihak, pasalnya pekerjaan sabuk pantai itu terkesan asal asalan, hal itu dibuktikan dengan kondisi  bis beton sabuk pantai sebagian jebol  dan berantakan sepanjang  puluhan  meter. Selain  itu karena tidak ada akses jalan  untuk dilewati kendaraan pengangkut material  saat dimulainya pekerjaan  pihak rekanan  terpaksa membongkar  sebagian paving dan pagar  tugu perbatasan  namun hingga proyek selesai  paving dan tembok yang dibongkar itu tidak diperbaiki seperti semula dan dibiarkan berserakan.


Paving Dibiarkan Berserakan

”Saat ini proses pekerjaan pemasangan sabuk pantai  sepanjang 130 meter  di Desa Temperak  telah selesai sesaui jadwal. Pekerjaan sabuk pantai dengan bis beton akhir tahun 2013 lalu  dan saat  ini masih dalam masa pemeliharaan. Memang program tersebut  usulan dari  warga masyarakat  yang tinggal di Dukuh Serbung. Melalui usulan desa, pemasangan sabuk pantai  itu terealisasi, namun sayangnya pekerjaan itu tidak sesuai harapan warga. Selain itu kami  juga merasa kecewa karena pihak rekanan tidak memeperbaiki kembali tembok dan paving tugu perbatasan,“ ungkap Camat Sarang Edi Kiswanto, tadi pagi.

Saat disinggung upaya yang akan dilakukan terkait permasalahan itu pihaknya menyatakan telah mengirimkan surat kepada instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup. "Hal ini kami lakukan mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan . Untuk itu kami berharap  pihak rekanan segera memperbaiki kembali baik pagar paving maupun sabuk pantai yang rusak, "ungkapnya.

Sementara itu  Kepala Badan Lingukang Hidup Kabupeten Rembang Purwadi Syamsi saat dikonfirmasi mengatakan, biaya pembangunan sabuk pantai yang menghabiskan biaya  sebesar Rp  500 juta dari APBD 1 TA 2013 bisa meminimalisir abrasi.

 "Dengan demikian membuat warga yang tinggal di Dukuh Serbung  Desa Temperak aman dan nyaman dari  ancaman musibah,” terangnya.

Terkait dengan keluhan adanya kualitas proyek serta adanya penjualan metrial oleh oknum pekerja pada rekanan itu pihaknya mengaku tidak tahu. Sedang terkait  kondisi sabuk pantai yang  rusak  karena kualitas proyek kurang baik  pihaknya berjanji  akan segera  menindak lanjuti permasalahan tersebut. "Saat ini proyek  masih dalam masa pemeliharaan,“ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun  wartawan, warga yang tinggal di dekat lokasi pekerjaan sabuk pantai  saat pelaksanaan proyek berlangsung sering melihat  kendaraan dari luar mengangkut ratusan sak semen material  untuk pembuatan bis beton untuk  sabuk pantai itu dibawa keluar dari dalam proyek  oleh oknum pekerja pada rekanan  itu. Warga menduga semen tersebut dijual  ke tempat lain. Hingga berita ini diturunkan Paving dan tembok pagar  pada tugu perbatasan Jawa Tengah –Jawa  Timur itu kondisi proyek memprihatinkan  dan paving lantai masih berserakan belum diperbaiki  seperti semula. (Hasan)
Share this article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 HIPSI REMBANG All Rights Reserved.
Template Design by kang toebz | Published by Templates | Powered by Blogger.com .