Guna mengurangi terjadinya abrasi akibat hantaman gelombang laut yang sering menimbulkan kerugian harta benda seperti yang sering terjadi di Dukuh Serbung, Desa Temperak, Kecamatan Sarang, warga mengusulkan pembuatan sabuk penahan gelombang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun akhirnya merealisasikan usulan tersebut dengan anggaran APBD Provinsi. Pembuatan sabuk pantai sepanjang 250 meter dengan bis beton dengan lebar 3 meter itu di pesisir pantai sebelah barat tugu perbatasan, Jawa Tengah - Jawa Timur.
Namun sayangnya, pembuatan sabuk pantai yang digagas pihak Desa Temperak, dan mendapat respon positif dari Badan lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Rembang serta pemerintah propinsi jawa tengah yang baru selesai beberapa bulan dikerjakan itu dikeluhkan sejumlah pihak, pasalnya pekerjaan sabuk pantai itu terkesan asal asalan, hal itu dibuktikan dengan kondisi bis beton sabuk pantai sebagian jebol dan berantakan sepanjang puluhan meter. Selain itu karena tidak ada akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material saat dimulainya pekerjaan pihak rekanan terpaksa membongkar sebagian paving dan pagar tugu perbatasan namun hingga proyek selesai paving dan tembok yang dibongkar itu tidak diperbaiki seperti semula dan dibiarkan berserakan.
![]() |
Paving Dibiarkan Berserakan |
”Saat ini proses pekerjaan pemasangan sabuk pantai sepanjang 130 meter di Desa Temperak telah selesai sesaui jadwal. Pekerjaan sabuk pantai dengan bis beton akhir tahun 2013 lalu dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Memang program tersebut usulan dari warga masyarakat yang tinggal di Dukuh Serbung. Melalui usulan desa, pemasangan sabuk pantai itu terealisasi, namun sayangnya pekerjaan itu tidak sesuai harapan warga. Selain itu kami juga merasa kecewa karena pihak rekanan tidak memeperbaiki kembali tembok dan paving tugu perbatasan,“ ungkap Camat Sarang Edi Kiswanto, tadi pagi.
Saat disinggung upaya yang akan dilakukan terkait permasalahan itu pihaknya menyatakan telah mengirimkan surat kepada instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup. "Hal ini kami lakukan mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan . Untuk itu kami berharap pihak rekanan segera memperbaiki kembali baik pagar paving maupun sabuk pantai yang rusak, "ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Lingukang Hidup Kabupeten Rembang Purwadi Syamsi saat dikonfirmasi mengatakan, biaya pembangunan sabuk pantai yang menghabiskan biaya sebesar Rp 500 juta dari APBD 1 TA 2013 bisa meminimalisir abrasi.
"Dengan demikian membuat warga yang tinggal di Dukuh Serbung Desa Temperak aman dan nyaman dari ancaman musibah,” terangnya.
Terkait dengan keluhan adanya kualitas proyek serta adanya penjualan metrial oleh oknum pekerja pada rekanan itu pihaknya mengaku tidak tahu. Sedang terkait kondisi sabuk pantai yang rusak karena kualitas proyek kurang baik pihaknya berjanji akan segera menindak lanjuti permasalahan tersebut. "Saat ini proyek masih dalam masa pemeliharaan,“ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, warga yang tinggal di dekat lokasi pekerjaan sabuk pantai saat pelaksanaan proyek berlangsung sering melihat kendaraan dari luar mengangkut ratusan sak semen material untuk pembuatan bis beton untuk sabuk pantai itu dibawa keluar dari dalam proyek oleh oknum pekerja pada rekanan itu. Warga menduga semen tersebut dijual ke tempat lain. Hingga berita ini diturunkan Paving dan tembok pagar pada tugu perbatasan Jawa Tengah –Jawa Timur itu kondisi proyek memprihatinkan dan paving lantai masih berserakan belum diperbaiki seperti semula. (Hasan)
Saat disinggung upaya yang akan dilakukan terkait permasalahan itu pihaknya menyatakan telah mengirimkan surat kepada instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup. "Hal ini kami lakukan mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan . Untuk itu kami berharap pihak rekanan segera memperbaiki kembali baik pagar paving maupun sabuk pantai yang rusak, "ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Lingukang Hidup Kabupeten Rembang Purwadi Syamsi saat dikonfirmasi mengatakan, biaya pembangunan sabuk pantai yang menghabiskan biaya sebesar Rp 500 juta dari APBD 1 TA 2013 bisa meminimalisir abrasi.
"Dengan demikian membuat warga yang tinggal di Dukuh Serbung Desa Temperak aman dan nyaman dari ancaman musibah,” terangnya.
Terkait dengan keluhan adanya kualitas proyek serta adanya penjualan metrial oleh oknum pekerja pada rekanan itu pihaknya mengaku tidak tahu. Sedang terkait kondisi sabuk pantai yang rusak karena kualitas proyek kurang baik pihaknya berjanji akan segera menindak lanjuti permasalahan tersebut. "Saat ini proyek masih dalam masa pemeliharaan,“ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, warga yang tinggal di dekat lokasi pekerjaan sabuk pantai saat pelaksanaan proyek berlangsung sering melihat kendaraan dari luar mengangkut ratusan sak semen material untuk pembuatan bis beton untuk sabuk pantai itu dibawa keluar dari dalam proyek oleh oknum pekerja pada rekanan itu. Warga menduga semen tersebut dijual ke tempat lain. Hingga berita ini diturunkan Paving dan tembok pagar pada tugu perbatasan Jawa Tengah –Jawa Timur itu kondisi proyek memprihatinkan dan paving lantai masih berserakan belum diperbaiki seperti semula. (Hasan)
0 komentar :
Posting Komentar