Diberdayakan oleh Blogger.

Ratusan Hektar Lahan Perkebunan Terancam Longsor

Jumat, 07 Februari 2014

Sluke //
Ratusan hektar lahan perkebunan di Desa Bendo Kecamatan Sluke terancam tidak bisa dioalah Pasalnya, Gunung Gaulung setinggi ratusan meter  yang ada di dekat lokasi lahan  itu saat ini kondisinya  rengkah. Sehingga petani pemilik lahan disekitar lokasi menghentikan aktivitas mengolah lahan perkebunannya, akibatnya sejumlah petani dihantui perasaan was-was dan takut   jika rengkahan di dua titik yang memanjang dari arah utara ke selatan itu ambruk.terlebih saat ini musim penghujan

Berdasarkan informasi yang dihimpun ,rengkahan pertama yang  ambrol itu mengubur sekir1,5 hektar  perkebunan tanaman  jati, cengkeh, mangga, pisang, kedondong, dan tanaman apotik hidup  milik tiga  orang petani masing-masing milik Sardi (57), Jamini (47), Juremi (50) akibat rengkahan ketiga warga desa itu  mengalami kerugian puluhan juta rupiah
.

Pantauan wartawan  bersama TNI Koramil Sluke kamis (6/2), menunjukkan rengkahan tebing cukup tinggi berupa batu cadas yang mudah tergerus air hujan terlebih lagi saat musim penghujan tentunya  akan sangat berbahaya jika warga kurang waspada.

Sardi (57) salah satu warga Desa Bendo RT 04 / RW 01,pemilik lahan perkebunan itu kepada wartawan mengatakan  Pekan lalu  rengkahan pertama kali  ambrol menimpa tanaman perkebunan miliknya bersama dua petani lain  seluas 1,5 hektar  hingga membuat  berbagai jenis tanaman perkebunan terkubur. Akibat kejadian itu Sardi dan sejumlah rekannya  mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah.

“Runtuhan meterial sebelumnya menimpa tanaman perkebunan dan kerugian yang aprkami derita mencapai jutaan Rupiah,” kata Sardi ditemui dirumahnya Kamis (6/2).

Sardi menjelaskan   tingginya curah hujan selama bulan Januari  hingga awal bulan pebuari  menyebabkan rengkahan Gunung Gaulung semakin membesar sehingga menimbulkan  ketakutan para petani dan tidak berhaabi melintas jalur yang menghubungkan Desa Bendo dengan Desa Labuan Kidul.”tandasnya

Sardi dan sejumlah petani beserta pemilik Kebun itu berharap pemerintah melalui dinas terkait diminta segera turun ke lokasi. Untuk memastikan apakah lokasi itu memang membahayakan apa tidak,” harapnya.

Danramil Sluke Kapten Inf. Wardiyana yang turun kelokasi mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari warga pihaknya bersama tim langsung  ke  lokasi.

“Ternyata hasil pantauan kami dilokasi menunjukkan rengkahan tebing yang tinggi berupa batu cadas yang sifatnya memang mudah tergerus dengan air hujan. Saat ini ada dua titik yang statusnya cukup berbahaya. Rengkahan yang ada disebelah utara kurang lebih 30 meter dan  disebelah selatannya kurangnya lebih 100 meter,” katanya
Dia menegaskan pihaknya menghimbau kepada warga yang punya lahan di sekitar zona berbahaya untuk tidak melakukan aktivitas pengolahan lahan selama musim penghujan karena sangat berisiko tingg’terangnya

“Selama musim penghujan kami himbau agar warga tidak melakakan aktivitas karena sangat berbahaya. Sementara untuk menantisipasi pihaknya menaftifkan Babinsa yang bertugas ditiga desa  meliputi ; Desa Bendo, Desa Labuan Kidul, dan Desa Sendangmulyo,” tegasnya.

Lokasi Gunung Gaulung berada sekitar 500 meter dari lokasi jalan ambles yang merobohkan satu rumah Suyadi (42) warga Desa Bendo yang telah diberitakan sebelumnya. Saat ini jalan yang mengisolir 95 KK dukuh Kemiri Siji bisa dilalui. (Sutrisno).

Share this article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 HIPSI REMBANG All Rights Reserved.
Template Design by kang toebz | Published by Templates | Powered by Blogger.com .