Ratusan hektar lahan perkebunan di Desa Bendo Kecamatan Sluke terancam tidak bisa dioalah Pasalnya, Gunung Gaulung setinggi ratusan meter yang ada di dekat lokasi lahan itu saat ini kondisinya rengkah. Sehingga petani pemilik lahan disekitar lokasi menghentikan aktivitas mengolah lahan perkebunannya, akibatnya sejumlah petani dihantui perasaan was-was dan takut jika rengkahan di dua titik yang memanjang dari arah utara ke selatan itu ambruk.terlebih saat ini musim penghujan
Berdasarkan informasi yang dihimpun ,rengkahan pertama yang ambrol itu mengubur sekir1,5 hektar perkebunan tanaman jati, cengkeh, mangga, pisang, kedondong, dan tanaman apotik hidup milik tiga orang petani masing-masing milik Sardi (57), Jamini (47), Juremi (50) akibat rengkahan ketiga warga desa itu mengalami kerugian puluhan juta rupiah
.
Pantauan wartawan bersama TNI Koramil Sluke kamis (6/2), menunjukkan rengkahan tebing cukup tinggi berupa batu cadas yang mudah tergerus air hujan terlebih lagi saat musim penghujan tentunya akan sangat berbahaya jika warga kurang waspada.
Sardi (57) salah satu warga Desa Bendo RT 04 / RW 01,pemilik lahan perkebunan itu kepada wartawan mengatakan Pekan lalu rengkahan pertama kali ambrol menimpa tanaman perkebunan miliknya bersama dua petani lain seluas 1,5 hektar hingga membuat berbagai jenis tanaman perkebunan terkubur. Akibat kejadian itu Sardi dan sejumlah rekannya mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah.
“Runtuhan meterial sebelumnya menimpa tanaman perkebunan dan kerugian yang aprkami derita mencapai jutaan Rupiah,” kata Sardi ditemui dirumahnya Kamis (6/2).
Sardi menjelaskan tingginya curah hujan selama bulan Januari hingga awal bulan pebuari menyebabkan rengkahan Gunung Gaulung semakin membesar sehingga menimbulkan ketakutan para petani dan tidak berhaabi melintas jalur yang menghubungkan Desa Bendo dengan Desa Labuan Kidul.”tandasnya
Sardi dan sejumlah petani beserta pemilik Kebun itu berharap pemerintah melalui dinas terkait diminta segera turun ke lokasi. Untuk memastikan apakah lokasi itu memang membahayakan apa tidak,” harapnya.
Danramil Sluke Kapten Inf. Wardiyana yang turun kelokasi mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari warga pihaknya bersama tim langsung ke lokasi.
“Ternyata hasil pantauan kami dilokasi menunjukkan rengkahan tebing yang tinggi berupa batu cadas yang sifatnya memang mudah tergerus dengan air hujan. Saat ini ada dua titik yang statusnya cukup berbahaya. Rengkahan yang ada disebelah utara kurang lebih 30 meter dan disebelah selatannya kurangnya lebih 100 meter,” katanya
Dia menegaskan pihaknya menghimbau kepada warga yang punya lahan di sekitar zona berbahaya untuk tidak melakukan aktivitas pengolahan lahan selama musim penghujan karena sangat berisiko tingg’terangnya
“Selama musim penghujan kami himbau agar warga tidak melakakan aktivitas karena sangat berbahaya. Sementara untuk menantisipasi pihaknya menaftifkan Babinsa yang bertugas ditiga desa meliputi ; Desa Bendo, Desa Labuan Kidul, dan Desa Sendangmulyo,” tegasnya.
Lokasi Gunung Gaulung berada sekitar 500 meter dari lokasi jalan ambles yang merobohkan satu rumah Suyadi (42) warga Desa Bendo yang telah diberitakan sebelumnya. Saat ini jalan yang mengisolir 95 KK dukuh Kemiri Siji bisa dilalui. (Sutrisno).
“Selama musim penghujan kami himbau agar warga tidak melakakan aktivitas karena sangat berbahaya. Sementara untuk menantisipasi pihaknya menaftifkan Babinsa yang bertugas ditiga desa meliputi ; Desa Bendo, Desa Labuan Kidul, dan Desa Sendangmulyo,” tegasnya.
Lokasi Gunung Gaulung berada sekitar 500 meter dari lokasi jalan ambles yang merobohkan satu rumah Suyadi (42) warga Desa Bendo yang telah diberitakan sebelumnya. Saat ini jalan yang mengisolir 95 KK dukuh Kemiri Siji bisa dilalui. (Sutrisno).
0 komentar :
Posting Komentar