Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 27 Februari 2014

Siswa SMK Jalani Tahapan Awal UN

Rembang

Beban mencapai kelulusan Ujian Nasional siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
lebih berat dibanding rekan-rekannya yang mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Pasalnya mereka harus melewati dua tahapan awal yakni Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Teori Kejuruan (UTK) sebagai penentu kelulusan.

Ditemui baru baruWakil ini  Kepala  SMKN 1 Rembang, Heri Susetyo menjelaskan, setiap kali menghadapi UN pihaknya mewanti-wanti siswa kelas 12 agar mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, karena mereka menanggung beban lebih berat untuk mencapai kelulusan. Karena tidak seperti siswa SMA dan MA yang tidak harus melalui tahapan UKK dan UTK, sebagai dua tahapan awal sebagai syarat utama untuk menggapai kelulusan.

Lanjut Heri dua tahapan awal tersebut sangat berat karena siswa harus mencapai hasil nilai rata-rata minimal 7,0 dimana koreksi nilai dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, sehingga tidak mungkin ada kecurangan dalam hal ini. Adapun seluruh anak diidik kelas 12 SMKN 1 Rembang, sejumlah 196 siswa pekan kemarin telah menyelesaikan UKK dan pihak sekolah sedang menunggu hasil koreksi nilai.




Sementara itu Kepala  SMK 2 Rembang, Gatot Rahardjo mengatakan, UKK dan UTK merupakan syarat mutlak yang harus diikuti oleh siswa SMK peserta UN, apabila nilai yang diperoleh siswa di bawah standar maka dipastikan tidak lulus UN. Namun meski untuk mencapai keulusan cukup berat bagi siswa SMK, tentunya pihak sekolah mempunyai kiat tersendiri untuk mempersiapkan agar siswanya lulus 100%, termasuk melewati tahapan UKK dan UTK serta memberikan jam belajar tambahan setiap hari maupun try out untuk mengevaluasi kesiapan siswa menghadapi UN.

Gatot sebutkan, mulai Senin hingga Sabtu mendatang 157 siswa kelas 12 SMKN 2 Rembang menjalani UKK, untuk jurusan Agribisnis Perikanan mempraktekkan pemijahan ikan lele, jurusan Nautika praktek membuat alat tangkap ikan dan membuat perencanaan pelayaran, sedangkan jurusan tekhnika praktek memperbaiki mesin kapal dan pemadaman kebakaran.

Ditambahkan, pelaksanaan UKK diawasi dan dinilai secara internal oleh guru mapel, sedangkan eksternal melibatkan penguji dari instansi terkait. Diharapkan semua peserta mencapai nilai rata-rata sebesar 7,0 termasuk nanti memperoleh nilai sama saat UTK dan memenuhi standar kelulusan UN, sehingga target tradisi lulus 100% dapat tercapai
Rabu, 26 Februari 2014

Dilaporkan Ke Polisi ,Mantan Kades Sidorejo Diduga Kabur

Rembang (Meristanews.com)
Setelah masyarakat desa Sidorejo Kecamatan Sedan yang tergabung dalam Ampedes (Aliasnsi Masyarakat Desa Sidorejo .)Melakukan aksi Demo. di Balai Desa dan telah melaporkan ke aparat Kepolisian Polres Rembang terkait permasalahan dugaan penyimpangan Dan penyelengan sejumlah program yang diduga dilakukan Mantan Kades setempat baru baru ini , Sejumlah Warga meminta aparat kepolisian segera menindak Lanjuti laporan Ampedes tersebut desakan itu dilakukan agar yang bersangkutan (Mantan Kades.red) tidak kabur atau melarikan diri mengingat hingga saat ini banyak kabar berkembang kalau keberadaan mantan kades Sidorejo tidak jelas

Rumah Mantan Kades Tanpa Penghuni

Berdasarkan pantauan wartawan Rabu siang (26/2)Rumah Sholih mantan Kades Sidorejo yang lokasinya tepat berada disebelah utara kantor kecamatan Sedan dan hanya berjarak beberapa meter semenjak aksi Demo warga pekan lalu terlihat kosong tidak ada penghuninya terkesan ditinggal begitu saja oleh sipemilik rumah 

Manindak lanjuti kabar yang berkembang dimasyarakat kalau Mantan Kades Sidorejo diduga kabur sejumlah warga yg tergabung dalam Ampedes menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada Polisi
Seperti apa yang disampaikan Taufik  salah satu warga yang tergabung dalam ampedes meminta Aparat Kepolisian segera menindak lanjuti laporan dugaan penyimpangan yang diduga dilakukan Mantan Kades Sidorejo Kecamatan Sedan Sholih 

“Kami menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi terkait banyaknya kabar kalau keberdaan mantan kades tidak jelas itu sudah menjadi wewenang dan tugas aparat kepolisian  , terkait sejumlah dugaan yang telah dilaporkan tentuntanya  kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum “terangnya

Masih kata Arifin dirinya menjelaskan beberapa hari lalu kami dikasih tau PJs Kades Sidorejo Muslich mengabarkan kalau keberadaan mantan kades di seputaran Kecamatan Sedan sedan“jelasnya 

Terpisah Kapolres Rembang AKBP M Kurniawan melalaui. Kasat Reskrim AKP Joko Santoso saat dikonfirmasi mengatakan sementara ini.jajaran kepolisian polres rembang baru memeriksa saksi saksi Saat ini kami baru memeriksa saksi terutama korban setelah selasi itu baru memriksa Mantan Kades kami berharap warga masyarakat membantu “ungkapnya.(Hasan)
Selasa, 25 Februari 2014

Terkait Dugaan Kasus Tukarguling Tanah Bondo Desa, Mantan Kades Sidorejo Dilaporkan Ke Polisi



Rembang (Meristanews.co.id)

Setelah melakukan aksi demo pekan lalu di Balai Desa memprotes dugaan penyelewengan tukar guling Sejumlah  Enam orang perwakilan warga masyarakat yang tergabung dalam  Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sidoerjo (Ampedes) senin pagi (24/2) akhirnya melaporkan secara resmi mantan Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Sedan, Sholih, pada Polres Rembang

Kepada polisi di Mapolres Rembang, warga juga menyampaikan sejumlah berkas yang diharapkan bisa digunakan untuk membantu jalannya penyelidikan. Tarom, salah satu warga Sidorejo mengatakan, tanah banda desa kini sudah didiami bangunan di antaranya Kantor Kecamatan Sedan, Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Sedan, dan rumah milik Sholih. Sementara tanah yang ditukar guling letaknya saling berpencar, masing-masing di desa Sidorejo dan Mojosari.


                                           Waega Desa Sidorejo Sedan Saat Di Polres Rembang

”Untuk laporan pertama ini kami fokus melaporkan dugaan penyimpangan tukar guling tanah bondho desa pada tahun 2007 lalu,” katanya.

Masih kata Tarom  Akibat tukar guling tersebut terjadi selisih nilai ratusan juta rupiah. “Kami mensinyalir terjadi penyimpangan. Sebab dari hasil tukar guling tersebut, senilai Rp 1 miliar lebih, ada uang Rp 600 juta yang tidak jelas kemana larinya. Kami berharap polisi mengusutnya. Sebab dugaan penyimpangan dana desa oleh Sholih tidak hanya itu,” bebernya.

Arifin, warga lainnya menambahkan, tukar guling tanah banda desa yang dipersoalkan ini terjadi pada tahun 2007. Saat itu, warga mengaku tidak langsung menegur Sholih karena kepala desa cukup tertutup. Lagi pula, karakter warga Desa Sidorejo cukup pendiam.”Warga dan tokoh masyarakat juga tak pernah di ajak berembuk,” tegasnya.

Baru ketika kondisi desa makin runyam oleh sejumlah ketidakberesan yang dilakukan Sholih selaku kepala desa, warga berani memberontak. Dia pun berharap, penegak hukum menuntaskan persoalan ini.”Warga juga siap diperiksa sebagai saksi jika dibutuhkan,” tegasnya.

 Menurut Arifin, setelah aksi unjuk rasa di Balai Desa Sidorejo pada 18 Februari lalu, Sholih belum pernah bisa ditemui.

Sementara  ttu rumah  mantan Kades Sidorejo Sholih berdasarkan pantaun wartwan hingga kini masih terlihat kosong tanpa penghuni. Saat wartawan mencoba mengkonfirmasi  melalui selelurnya kendati nada tersambung namun tidak diangkat dan tidak membalas sms konfirmasi terkait dugaan kasus penyelewengan itu .(Hasan)
Senin, 24 Februari 2014

Tabrak Dumptruk Pengendara Sepmot Luka Parah



Rembang (Meristanews.co.id)
Rumaji Warga RT 1 RW 2 Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Pengemudi Dumptruk Nopol  K 4379 XX. Senin Sore  (24 /2) sekitar pukul 17. 00 W.I.B  mengalami nasib sial  berurusan dengan polisi lalu lintas setelah kendaraan yang ia Kendarai ditabrak Sepmot (Sepeda Motor) saat melintas di Jalan antar Kecamatan  turut Jalan Desa Sidorejo  tepatnya sebelah utara Kantor Kecamatan Sedan  akibat kejadian  kecelakaan  itu pengendara sepeda motor  mengalami luka parah 



Nurkhamdi  32 Th Warga RT 4 RW 1 Desa Sidorejo Kecamatan  Sedan salah satu saksi mata mengatakan kejadian bermula saat itu Sepeda motor yupiter dengan nopol yang dikendarai korban yang diketahui bernama Mochamad Akhid Warga RT 02 RW 04 Desa Mojosari Kecamatan  Sedan melaju dengan kecepatan tinggi  dari arah utara  menyalip colt pickup saat bersamaan  dari arah berlawanan ada Dumptruk saat itu juga Dumtruk penuh  dengan muatan menghentikan kendaraan namun karena jarak sudah dekat pengendara sepeda motor. membanting stang kekiri yang akhirnya tabrakanpun tidak bisa dihindari korban  menabrak Bemper sebelah kiri dumptruk hingga luka parah ”terangnya

“Saya dan warga sekitar lokasi kejadian langsung mengontak polisi lalu lintas pos pertigaan Karas beberpa saat kemudian kami bersama petugas satlantas  langsung menolong korban yang mengalami luka cukup parah kepuskesmas  “ungkapnya (Hasan)

Pengedar Sabu-Sabu Dibekuk Polisi

Rembang (Meristanews.co.id)

Mohammad Abdullah warga RT 1/ RW 4 Desa Karas Kecamatan Sedan alias tenggeng  pengedar  narkoba jenis sabu  minggu petang ( 23/2) diamankan jajaran Satreskrim Narkoba Polres Rembang,selain menangkap pelaku   sejumlah barang bukti  diamankan ke Mapolres hingga  hari ini masih disidik guna mengungkap asal muasal sabu yang dibawanya.

Kapolres Rembang AKBP M Kurniawan melalui AKP Bambang Sugito di dampingi kasubag humas AKP Mansur di ruang kerjanya Senin (24/2) menerangkan, Minggu malam sekira pukul 18.30 WIB anggota satres narkoba melakukan patroli yang secara kebetulan juga ikut salah satu anggota reskrim polda jateng , saat berada di jalan raya antara Kecamatan Sedan-Pamotan tepatnya depan warung kopi turut tanah Dukuh Watu Celeng Desa Karas, menjumpai seseorang yang mencurigakan.




Selanjutnya dilakukan penggeledahan dan menemukan 1 paket narkotika jenis sabu yang terbungkus plastik bening dalam lintingan kertas grenjeng rokok saat pengledahan juga , selanjutnya yang bersangkutan dibawa ke Polres Rembang untuk diproses lebih lanjut.

Lanjut AKP Bambang Sugito, dari hasil penyidikan diketahui tersangka bernama Mohammad Abdullah beralamat RT 1/ RW 4 Desa Karas Kecamatan Sedan. Dalam pengakuannya yang bersangkutan bermaksud menghantar pesanan paket sabu kepada calon pembeli namun keburu ditangkap oleh aparat kepolisian.

Ditambahkan, jajaran satres narkoba terus mengembangkan hasil penyidikan guna mengungkap asal muasal sabu dari tangan tersangka dan barang bukti yang turut diamankan terdiri 1 paket sabu, uang tunai Rp 450 ribu dan satu unit telepon seluler. Adapun tersangka Mohammad Abdullah dikenakan Undang-undang Narkoba dan Psikotropika, diancam hukuman 4 tahun penjara (Hasan)

Minggu, 23 Februari 2014

Izin Sementara Belum Diperpanjang, Pengeprasan Tanah Bakal Pemukiman Dihentikan Polisi


Rembang (Meristanews.co.id)
Aktifitas pengerukan tanah yang bakal digunakan untuk pemukiman terpaksa di hentikan  Pasalnya lokasi yang bertempat di Desa Langgar Kecamatan Sluke itu belum kantongi ijin dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Rembang. 

Dari peristiwa tersebut, Aparat Kepolisian Polres Rembang Rabu (19/2) melakukan penghentian aktifitas pengerukan tanah tanpa melibatkan instansi terkit  hingga membuat gempar warga sekitar lokasi.
Selain memasang garis polisi di dua alat berat polisi juga mengamankan 4 unit dump truk lengkap dengan muatan tanah, hingga  saat ini 4 unit kendaraan tersebut masih berada di halaman Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang.



Ahmad Syahroni, warga desa Blimbing Kecamatan Sluke menjelaskan bahwa aktifitas yang ia lakukan bertujuan bukan untuk menambang. Melainkan untuk meratakan tanah miliknya yang rencananya di atas tanah itu akan didirikan rumah ,namun karena kondisi tanah itu keras dan berbukit ia menyewa alat berat untuk meratakan “ terangnya.

“Saat awal pengerukan kami kebingungan ingin membuang tanah limbah kerukan, karena ada yang berminat membeli akhirmya kami memberikan kepada pembeli tersebut sedang hasil dari itu kami buat menyewa alat berat dan kompensasi oprasional kendaraan beserta alat berat serta bayar para kuli, “terangnya.

Masih Kata Ahmad Syahroni  mengaku sebelumnya  telah mengurus surat keterangan ijin sementara untuk pemerataan tanah permukiman. Sedangkan lingkungan sekitar tidak ada yang keberatan dan  telah sepakat untuk menyetujuinya.
“Entah kenapa tiba- tiba aktifitas pemerataan itu di hentikan dengan alasan kami tidak ada ijin kalau memang diperlukan ijin. Kalau memang diperlukan ijin, kami juga siap memperpanjang sesuai aturan Dinas ESDM,” tandasnya.

Kepala Desa Langgar, Harno saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya penghentian dari polres Rembang. Dia menyebut bahwa aktifitas pemerataan tanah itu mulai beroperasi sekira bulan Oktober 2013, tetapi tidak setiap hari ada aktivitas. Bahkan selama kurang lebih 100 hari lebih tidak ada kegiatan.

“Kami memang mengeluarkan surat keterangan untuk pemerataan tanah permukiman, bukan untuk penambangan tanah Itupun setelah warga sekitar setuju. Tapi Harno sama sekali tidak mengira kalau akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian. Kami berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, dilakukan peringatan terlebih dahulu,” tegas Kades.

Beberapa pihak menilai penindakan penghentian aktifitas pengerukan tanah bukit itu dinilai tidak sesui dengan aturan yang ada karena saat melakukan penghentian hanya aparat kepolisian saja tanpa melibatkan  pihak pihak terkait yang Semisal Satpol PP maupun Dinas ESDM.

Kepala  Bidang Mineral Dinas ESDM Kab. Rembang, Biyantoro menuturkan semula pengelola usaha tanah uruk mengantongi surat keterangan sementara, tapi hal itu tidak bisa dijadikan dasar penambangan, lantaran dibatasi waktu hanya 30 hari. Begitu habis, mustinya pengelola mengajukan izin baru. Saat menerima informasi aktivitas penambangan masih terus berjalan, petugas Dinas ESDM sempat datang ke lokasi desa Langgar. Sayangnya gagal bertemu dengan pemilik tambang.

“Belum lama ini Kami telah kedatangan seseorang mengaku dari perwakilan Ahmad Syaroni, mereka menyatakan siap mengurus perizinan. Kamipun siap melayani permohonan ijin asalkan prosedur dan memenuhi persyarat, termasuk warga sekitar tidak ada yang merasa keberatan,” Katanya

Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, AKP Joko Santoso saat dihubungi membenarkan menangani kasus tambang tanah uruk yang diduga liar di desa Langgar Kecamatan Sluke. (Hasan)
Sabtu, 22 Februari 2014

Di Duga Muatan Kayu Jati Ilegal, Truk Kontener Terguling


Rembang (Meristanews.co.id)

Truk kontainer  dengan Nopol  L 8526. UQ bermuatan kayu jati olahan dari Sulawesi hendak dikirim ke Semarang Rabu dini hari  (19/2) terguling saat hendak parkir  di Jalan pantura turut desa Pasar Banggi Kecamatan Kota Rembang terguling ,Kendati dalam kecelakaan itu tidak ada korban jiwa namun muatan kayu jati olahan dari kontener  itu tumpah berserakan di bahu jalan
 
Kasatlantas Polres Rembang AKP R Dian Kusumasmoro melalui Kanit Laka Iptu Ismail saat dikonfirmasi mengatakan kejadian kecelakaan itu bermula kendaraan Tractor Head truk trailer dengan muatan kontener berisi  kayu jati melaju dari arah Surabaya tujuan ke Semarang saat mendekati lokasi kejadian ban truk tersebut seperti kempes  lantaran khawatir  Hartono 52 th warga RT 01 RW O1 Desa Awang-Awang Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto  pengemudi truk tersebut  memarkirkan kendaraan di dekat lokasi tambal Ban
“Namun karena kondisi tanah bahu jalan kurang padat truk terperosok lalu terguling dalam kejadian laka tunggal  itu tidak ada korban jiwa “terangnya 
Petugas Saat Melakukan  Evakuasi Kayu Jati Dan Ekor Trailer dan Kontener

Masih kata Ismail lantaran lock trailer dari Kabin  putus kontener dengan ekor trailer langsung terguling di selatan jalan,sementara kepala trailer tidak terguling sedang   kontener berisi kayu jati langsung jebol membuat kayu berserakan dibadan jalan 

Setelah kami lakukan olah TKP ternyata surat-surat kendaraan serta surat ijin pengiriman  barang meragukan kami langsung berkordinasi dan menyerahkan permasalahan ini  ke satreskrim Polres Rembang ,saat ini truk muatan ada di Mapolres “terangnya 

Terpisah Kasat Reskrim  Polres AKP Joko Santoso saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu ia menjelaskan saat ini kasus  tersebut masih dalam penyelidikan “terangnya 

Berdasarkan informasi yang dihimpun dalam  SAKO   Surat Angkitan Kayu Olahan tersebut tertulis kayu rotan namun dalam isi kontener bukan berisi rotan justru  berisi kayu jati olahan  .(Hasan)
Jumat, 21 Februari 2014

Tekan Angka Laka , Satlantas Polres Rembang Tindak Pengguna Jalan Kalangan Pelajar

Rembang ( Meristanews.co.id)

Salah satu upaya jajaran Satuan Lalulintas Polres Rembang dalam menekan angka kecelakaan lalulintas (lakalantas) tahun ini yakni berupa giat operasi dengan sasaran pengguna jalan remaja pengendara sepeda motor. Pasalnya dari  kalangan inilah yang memberikan porsi besar kejadian laka di wilayah setempat.

Kasatlantas Polres Rembang AKP R Dian saat ditemui belum lama ini menjelaskan, giat operasi penertiban pengguna jalan kalangan remaja khususnya para pelajar akan dilakukan pada jam berangkat dan pulang sekolah. Ditengarai banyak diantara mereka yang belum cukup usia dan dipastikan tidak memiliki SIM C, sehingga jelas melanggar aturan berlalulintas.
Kasat Lantas Polres Rembang lrAKP R Dian Kusumasmoro
Lanjut AKP R Dian, bagi mereka yang kedapatan melakukan pelanggaran sudah pasti dikenakan tilang dan sepeda motor diamankan ke Mako Lantas. Untuk mengambil, pihaknya mewajibkan mereka disertai oleh orang tua dan saat itu sekaligus diberikan penyuluhan terkait ketertiban berlalulintas.

Menurut AKP R Dian, adapun untuk sepeda motor yang diamankan lantaran kena tilang dan dimodifikasi tidak sesuai bentuk standar, seperti mengganti knalpot yang bersuara bingar dan mengganti ban ukuran kecil, maka secara tegas pihaknya mewajibkan harus dikembalikan dalam bentuk asli saat diambil Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka sepeda motor tidak akan diperbolehkan dibawa pulang. 

Ditambahkan, terkait adanya sekolah yang menginginkan pengurusan SIM C secara kolektif untuk para siswa, sudah dijawab bila pihaknya menolak. Alasannya dari pemohon diprediksi banyak yang belum genap berusia 17 tahun sebagai persyaratan utama mengajukan permohonan mengurus SIM C dan jika dilakukan di sekolah dipandang kurang efisien sebab terbentur kendala ujian praktek yang prasarananya harus diusung dari Mako Lantas.

Ditegaskan, kepada pengelola sekolah diingatkan agar menginstruksikan siswa yang belum cukup usia supaya mereka tidak mengendarai sepeda motor saat bersekolah. Karena selain membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan yang lain, sudah pasti akan terjaring operasi dan ditilang oleh pada waktu jajaran Satlantas mengadakan giat operasi penertiban. (Hasan)
   



Ditinggal Kesawah , Motor Junaedi Raib Disikat Maling


Rembang (Meristanews.co.id)

Junaedi, warga Dusun Tanggung Desa Sedan Kecamatan Sedan. Kamis sore (20/2) terpaksa gigit jari lantaran sepeda motor jenis supra fit miliknya yang diparkir dipinggir jalan  raib dogondol maling.saat ditinggal mengecek tanaman padi  diparkir dipinggir jalan 

Ia menuturkan, kejadian bermula . Saat itu, seperti biasa sekitar pukul 17.30 ia datang ke sawah untuk mengecek tanaman padi miliknya yang berada di Dusun Kajoran masih di desa yang sama.
 Ia memarkir motor bernomor polisi K 6961 HD itu tanpa dikunci kemudi di pinggir jalan setapak menuju sawah. Namun, saat berniat pulang sekitar pukul 17.45, motor miliknya sudah raib. Setelah itu, Junaedi langsung melaporkan kejadian ke Mapolsek Sedan.

Ilustrasi
 “Hampir setiap hari saya juga parkir di lokasi itu tidak ada masalah. Padahal posisi saya dengan motor saat itu hanya berjarak sektar 50 meter,” katanya.

 Kapolsek Sedan, AKP I Made Hartawan saat dikonfirmasi mengatakaan, masih melakukan pendalaman atas laporan koroban. Ia mengimbau setiap warga masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati saat memarkir kendaraan. 

“Kami  berharap warga masyarakat lebih hati-hati. Setidaknya jika parkir kendaraan, pilih lokasi yang ramai dan jangan lupa juga dikunci kemudi,” ungkapnya. (Hasan)
Kamis, 20 Februari 2014

Sidang Komisi A Munas II HIPSI Molor


Jakarta, (Gras Indonesia)

Klausul tentang Kordinator Wilayah (Korwil) di Anggaran Dasar (AD) Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (Hipsi) setuju dihapuskan dalam sidang komisi A Musyawarah Nasional (Munas) ke-dua Hipsi. Sidang yang digelar di gedung PHI pada Rabu (19/02) yang merupakan rangkaian Munas II (18-20/02) mencoret klausul korwil dikarenakan berdampak pada fungsi komunikasi DPD dan DPC menjadi terbatasi.
 
Ketua sidang komisi A, Yusuf dari perwakilan DPD Aceh menegaskan, pembentukan Korwil Hipsi tidak perlu karena korwil adalah tangan dari DPP Hipsi Pusat. "Sejauh ini kita sudah punya DPD dan DPC lebih baik difungsikan, daripada membentuk korwil dampaknya komunikasi DPP kepada DPD dan DPC menjadi terbatasi oleh Korwil", paparnya.
 
 
Perseteruan sidang komisi A yang terjadwal pagi pukul 08.00 sampai pukul 12.00 inipun akhirnya molor sampai dengan pukul 16.00. Yusuf melanjutkan, anggota sidang juga menyepakati penuh tentang usulan penghapusan korwil, dan mengenai segala klausul terkait korwil diberantas habis di AD Hipsi.

"Kita hanya mencegah peluang penyalahgunaan wewenang DPP pusat melalui Korwil, dengan dihapuskanya Korwil, maka mau tidak mau DPD dan DPC lah yang menjadi tangan DPP pusat dalam program apapun", tegas Yusuf.(Handoko)
Rabu, 19 Februari 2014

Tolak Keberadaan Semen Gresik Di Rembang ,Ratusan Warga Demo Di Gedung DPRD


REMBANG  (Wartamerdeka.com)
Ratusan warga termasuk kaum ibu mendatangi kantor DPRD Rembang di Jl Sudirman,Rembang. Mereka berorasi menolak keberadaan pabrik semen gresik (PT Semen Gresik,Red) di Desa Tegaldowo,Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Ratusan warga yang membawa spanduk yang berisikan penolakan berdirinya Semen Gresik itu datang dari beberapa desa di Kecamatan Gunem, seperti Desa Tegaldowo,Desa Suntri,Desa Timbrangan dan Desa Dowan. Ratusan warga secara kompak meminta DPRD Rembang bersama Pemkab setempat membuat pernyataan menolak keberadaan pabrik semen milik pemerintah (BUMN) tersebut

 “Kami yang semula hidup tenang harus menghadapi kerusakan lingkungan yang besar akibat eksploitasi pabrik semen. Disamping masalah social yang menghadang juga kerusakan lingkungan yang harus ditanggung warga di Gunem,” jelas Sumarno (30) koordinator aksi dari Desa Tegaldowo. Mereka juga memajang spanduk yang bertuliskan “ Selamatkan lingkungan dari kerusakan, Petani butuh tanaman padi yang subur dan bukan butuh semen,serta spanduk lainnya yang cukup menggigit.


Aksi demo warga ternyata juga di back-up  oleh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng yang menyebarkan pamlet tentang kerusakan pegunungan kendeng utara bila terjadi eksploitasi besar-besaran di kawasan tersebut.

Ketua DPRD Rembang Ir H Soenarto didampingi Wakil Ketua Suwanto, Sekda Rembang H Hamzah Fatoni dan Asisten Sekda I Subhakti menerima perwakilan pendemo di halaman kantor DPRD setempat. Ketua DPRD Ir H Soenarto menyatakan jika yang memberikan izin berdirinya PT Semren Gresik di Rembang adalah Gubernur Jawa Tengah,sehingga tidak tepat bila warga memaksa Pemkab dan DPRD membatalkan berdirinya pabrik tersebut. Demikian pula dari perwakilan PT Semen Gresik, Ir Suprapto menjelaskan secara rinci proses pendirian pabrik yang sudah mangadakan kajian social dan dampak ekologis di lokasi pabrik. Karena tiada titik temu,Kapolres Rembang AKBP Muhamad Kurniawan yang terjun langsung membubarkan aksi tersebut dengan catatan aspirasi warga sudah disampaikan kepada Pemkab,DPRD dan perwakilan pabrik semen Gresik. (Hasan).

Arwani Thomafi : Peran WPP Tak Perlu Diragukan

Rembang (wartamerdeka.com) 

PAC Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Kec. Sarang, Kabupaten Rembang menggelar pengajian umum dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, di lapangan Jeladri Desa Sendangmulyo, pada   Senin pagi (17 Febuari 2014). Hadir dalam acara tersebut, KH. Maemun Zubair Pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Arwani Thomafi anggota DPR RI yang juga  caleg DPR RI dari PPP Dapil Jateng III , Abdul ,Azis anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah,Majid Kamil (Ketua DPC PPP Kab. Rembang), serta pengurus DPC, PAC dan Ranting PPP, dan  seluruh kader se Kecamatan Sarang.

Arwani Thomafi anggota DPR RI yang juga Sekertaris Fraksi PPP dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada segenap pengurus Wanita Persatuan Pembangunan (WPP)  Kec. Sarang, yang telah bekerja keras sehingga acara ini dapat terselenggara dengan hikmad, baik dan lancar. Hal ini perlu menjadi contoh yang baik bagi seluruh pengurus WPP yang lain di wilayah Kab. Rembang

"Peran penting WPP tidak perlu diragukan, sebagai organisasi penggerak dan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat khususnya kaum perempuan khususnya di era sekarang ini. Wanita Persatuan Pembangunan merupakan kader-kader perempuan yang tangguh sehingga selama ini dapat menjadi  motor penggerak dan berperan penting untuk kemajuan PPP.  Selain itu peran perempuan dalam pembangunan sesungguhnya sangat pesat di republik ini apabila mampu dilaksanakan dengan maksimal. Kami berharap dengan kegiatan ini wanita dapat meningkatkan kiprahnya dalam guna kemajuan bangsa dan negara selain itu  WPP dapat menjadi wadah para perempuan Kabupaten Rembang untuk terus berperan aktif dalam pembangunan,”jelasnya.


Arwani menambahkan,  WPP merupakan organisasi sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dinilai memiliki peran penting dan strategis dalam upaya membesarkan partai. Apalagi, tugas berat partai sudah ada di depan mata, yakni Pemilu 2014 mendatang. Oleh karena itu, WPP diharapkan membantu untuk melakukan konsolidasi, khususnya seluruh jajaran pengurus hingga tingkat desa.

Sementara itu, dalam tausyiahnya, KH. Maemun Zubair menjelaskan, dengan momentum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dia mengharapkan agar seluruh umat muslim dan muslimat untuk mempedomani tuntutan dan sebagai suri tauladan apa yang telah diajarkan kepada umat di dunia ini sehingga nantinya mendapat syafaat, selamat dunia dan akhirat.

Dia juga mengharapkan agar seluruh umat untuk saling menjaga diri dan lingkungan sehingga dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2014 ini,berjalan lancar  aman dan kondusif.  (Hasan)
Selasa, 18 Februari 2014

Diduga Banyak Penyimpangan Kades Sidorejo Didemo Warganya


Rembang.(Meristanews.com)

Sejumlah  Ratusan  Masyarakat desa Sidorejo Kecamatan Sedan yang tergabung dalam Ampedes (Aliasnsi Masyarakat Desa) Sidorejo Selasa Pagi (18 /2).Melakukan aksi Demo. Aksi Demo yang dilakukan di Balai Desa itu dijaga ketat aparat Kepolsian dan Anggota Koramil Sedan 

Kordinator Aksi   Zaki Amir mengatakan aksi yang dilakukan  dipicu permasalahan pengangkatan PJs Kades yang dianggap tidak sesuai dengan mekanisme tanpa  melalui Musdes (Musyawarah Desa ) selain itu juga terkait permasalahan dugaan penyimpangan -penyimpangan  beberapa program pemerintah Desa 

Sementara itu Mun’im  selaku pendiri  Ampedes  menjelaskan Aksi demo warga yg tergabung dalam Ampedes ini  menuntut agar  Desa segera melaksanakan Musdes untuk  melaksanakan  PJs Kades dan meminta Aparat penegak hukum baik kejaksaan maupun Kepolisian segera menindak lanjuti dugaan dugaan penyimpangan yg dilakukan Kades Sidorejo Kecamatan Sedan 



Masih kata Mun'im  mengatakan Ampedes menolak pengangangkatan Sholih menjadi PJs Kades didesanya yang jelas pengangkatan itu tidak sesui Prosudur tanpa melalui Musdes”terangnya Munim menambahkan Sholih Kades Sidorejo selama Sepuluh tahun kepimpinannya yang akan habis masa bhaktinya besok Rabu (19 /2) banyak terjadi dugaan dugaan penyimpangan diantanranya Program penyertifikatan tanah Gratis untuk warga dan tukar guling tanah bengkok desa selain itu ada Alokasi Dana Desa yang dianggap tidak transparans dan ada program yang didanai Pemerintah baik pusat maupun daerah diduga dalam penyalurannya diselewengkan 

“Saya telah bertemu dengan Kajari dan Kapolres untuk segera menindak lanjuti dugaan dugaan penyimpangannya berharap aparat penegak hukum segera menindak lanjuti permasalahan
tersebut “ungkapnya 

Camat Sedan Wahyoe  Utomo saat dikonfirmasi  menjelaskan untuk Desa Sidorejo masa jabatan Kepala Desa berakhir  hari ini selasa (18/2)sedang untuk   pilkades  Desa Siderojo yang seharusnya dilaksanakan tahun 2014 diundur pelaksanaannya  tahun 2015 hal ini sesui surat Edaran Mendagri mengingat  tahun 2014 bertepatan dengan  tahun Politik .Terkait aksi demo Warga Masyarakat Desa Sidorejo yang tergabung dalam Ampedes mendesak agar desa segera melaksanakan  musywarah desa untuk pengangkatan  Pjs Kades 

“Sebelumnya Desa sidorejo belum melaksanakan pengangkatan Pjs Kades, namun isyu yang  beredar dimasyarakat kalau musdes  Pjs kades Sidorejo telah dilaksanakan  hal ini tentunya menjadi persoalan  untuk  itu bertepatan dengan masa bhakti kades yang telah berakhir hari ini  pelaksanaan Musdes dilaksanakan hari ini sesuai harapan dan keinginan  warga masyarakat Desa  Sidorejo yang tergabung dalam Ampedes  “terangnya 

Aksi Demo yang berlangsung  Dua Jam dan dihadiri Muspika serta perangkat Desa dan BPD Desa Sidorejo akhirnya berdasarkan usulan warga Menetapkan Muslih Salah satu tokoh masyarakat yang juga Mantan Pegawai Kantor Kecamatan menjadi Penjabat Sementara Kepala Desa dengan syarat tetap melaksanakan tuntutan Ampedes yang dituangkan dalam surat perjanjian agar kasus- kasus dugaan penyelewengan didesa Sidorejo itu tetap dilanjutkan

Sesuai apa yang tertulis di surat perjanjian antara PJs terpilih Dengan Ampedes Diantaranya !. 1.Meluruskan struktur Desa RT RW Karang Taruna
2.Meminta tim investigas melaksanakan Audit Bondo Deso.
3.Meluruskan penggunaan Dana ADD.
4.Melaksanakan kegiatan desa dengan tertib cermat aman s
5.mendukung semua kegiatan Remaja Masjid Dalam

Aksi demo warga yang tergabung dalam Ampedes  di Balai Desa  Itu kendati telah ditunggu berjam jam
 sejak pagi namun  Kades Sidorejo Sholih Tidak hadir tanpa alasan yang jelas (Hasan )
Senin, 17 Februari 2014

Munas Hipsi Ke-2 Penuhi Quorum


Jakarta   
Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (Hipsi) ke dua yang digelar dari tanggal 18 sampai dengan 20 Februari 2014 di gedung dewan pers sudah memenuhi quorum pemilihan   pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hipsi. Hal itu diketahui setelah perwakilan Hipsi daerah dikumpulkan di gedung Perjalanan Haji Indonesia (PHI) Jakarta Senin (17/02). Dari 36 Provinsi di Indonesia, 25 DPC Provinsi sudah hadir dan sisanya 6 provinsi belum dibentuk.




                                                     Munas HIPSI Ke-2 Di Jakarta

Ketua panitia Munas ke 2 Hipsi, Syahrir Idham, dalam forum mengatakan, Munas ini dalam rangka menyamakan persepsi sebagai pelaku insan pers agar berlaku dan bertindak sesuai amanah UU, serta dalam rangka pemilihan ketua DPP. "Forum sudah memenuhi quota, maka dari itu mari kita sukseskan Munas ini dengan bijaksana, yang tidak kalah penting adalah silaturahmi antar sesama wartawan", paparnya dalam forum.

Steering commite Munas, Sukarman Kartadinata di tempat yang sama memaparkan, peserta Munas pertama kali sengaja diarahkan di PHL dalam rangka menghemat biaya. Alasan lainnya yakni menghindari serangan dari pihak yang tidak diinginkan. "Saya mohon maaf atas tempat ala kadarnya dan tidak mewah, namun yang penting adalah fokus acaranya", katanya.

Setiap acara lanjut Karman, peserta akan selalu diabsen. Materi utamanya adalah pembahasan AD/ART Hipsi dan pemilihan ketua Hipsi. "Kebebasan kalian dalam berdemokrasi jangan sampai terbelenggu", jelasnya.

Dari absensi, DPC yang sudah hadir antara lain, aceh, sumut, sumbar, riau, tanjung pinang, jambi, bengkulu, sumsel, bangka belitung, lampung, banten, DKI, bandung, tangerang, Jateng, jogjakarta, jatim, NTB, sulsel, sulbar, sulteng, sultra, sulut, gorontalo,maluku utara, kalteng, kaltim, dan papua barat.

Sedangkan Besok Selasa (18/02) mulai Jam 9 pagi di gedung dewan Pers akan dibuka diskusi panel oleh Tifatul Sembiring (Menkiminfo), Bagir Manan (Ketua Dewan Pers), Dahlan Iskan ( Menteri BUMN), Gamawan Faizi (Mendagri), Sutarman (Kapolri), dan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan). (Hasan)
Minggu, 16 Februari 2014

Warga Protes Tutup Akses Jalan Menuju Tambang


Rembang (Wartamerdeka.com)
Kondisi curah hujan yang tinggi beberapa pekan lalu mengguyur wilayah Kabupaten Rembang membuat akses jalan disejumlah  Desa menjadi rusak dan becek.  Terlebih infrastuktur  saluran (draenase ) belum terbangun  hal itu tentunya membuat warga berharap baik kepada pemerintah Desa maupun Pemkab  segera membangun. Namun sayang terkadang harapan warga itu terkesan diabaikan.

Sepereti halnya  apa yang terjadi di Desa Terjan Kecamatan Kragan. Akibat tidak terealisainya tuntutan warga agar pihak terkait  memperbaiki  dan membangunan jalan desa sepanjang kurang lebih 200 meter, sejumlah  warga  Desa  Minggu (16/2) melakukan aksi protes dengan cara menutup akses jalan bagian utara Desa. Dalam aksi protes  itu warga mempertanyakan pengelolaan keuangan Desa yang bersumber dari APBD dan dari kontribusi oleh sejumlah Penambang yang nilainya sangat fantastis . Namun warga menilai  masih ada akses jalan dan sistem saluran air  yang belum di bangun  





Kendati warga telah melakukan  protes beberapa hari, akan tetapi hingga kini pihak terkait dalam hal ini Kepala Desa setempat tidak mampu meredam aksi  hingga akhirnya aksi itu menghambat perputaran ekonomi.karyawan penambang 

Merasa tidak diperhatikan  akhirnya warga menggelaraksi protes menutup paksa ses jalan tambang. Beberapa armada truk pengangkut tambang terganjal masuk. Penutupan itu akan terus dilakukan jika tuntutan  warga  yang terkena dampak tidak segera dikabulkan. Wargapun bersikukuh tidak akan membuka akses jalan itu, sebelum permintaan mereka dikabulkan.

“Permintaan warga agar para penambang melakukan perbaikan jalan yang di lewati truk. Kalau jalan dibangun yang untung bukan hanya warga yang terkena dampak, para penambang juga diuntungkan karena kendaraan dan ban juga awet,” kata Hasan Suhadak salah satu warga Desa Terjan,  pemerhati lingkungan.
Sementara, warga lain Lasmuri, Dia menuding pihak penambang tidak memperhatikan permintaanwarga. Semisal jika terjadi kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan saling lempar tanggungjawab antara penambang dengan pihak pemerintah desa.

“Warga sini  yang menerima dampak langsung adanya lalu lalang kendaraan armada truk bagian utara desa Terjan  Selama ini pun warga tidak pernah tahu berapa besarnya jumlah kontribusi dari penambang kepihak  pemerintahan  desa karena pihak desa terkesant ertutup penggunaannya,” tegasnya Lasmuri.

Beberapa warga sekitar mengatakan peninggian jalan dilakukan sejak 3 tahun lalu. Wargapun mengaku sebelum ada peninggian jalan rumahnya aman dari banjir. Namun kali  ini jika turun hujan rumah mereka kebanjiran.
“Sejak 3 tahunlalurumah kami kenabanjir, akantetapibelumadabentuansepersenpun yang kami terimaselamaini,” kata Karnisalahsatuwarga yang terkenadampakbanjir.
Tokoh masyarakat DesaTerjan Darsikin (64)mengatakan  bahwa aksipenutupan jalan tuntutan warga dikarenaka nmasyaraka tbanyak yang belum tahu jika penambang tidak memberikan kontribusi kepemerintahan desa.Kerena menurut sepengetahuaannya ada kontribusi kedesa diperkirakan hampir Rp 120 juta setiap tahunnya.

“Setahu saya dari pihak penambang sudah memberikan kontribusi kepemerintahan desa sudah lebih dari cukup. Tetapi pengelolaan dana di pertanyakan warga termasuk pertanggungjawaban dari pihak desa. Untukmenyakinkan warga pihak pemerintahan desa harus segera memberikan pertanggungjawaban keuangan agar warga tidak penasaran. Seharusnya desa itu harus membentuk kepanitiaan tersendiri agar lebih mandiri pengelolaannya,” tegas Darsikin.

Darsikin , menambahkan bahwa dirinya yaqin bahwa para pengusaha tambang sudah berhasil memberikan sejumlah bantuan, termasuk bantuan untuk pembangunan tempat ibadah maupun acara tahunan seperti sedekah bumi desa yang bersumber dari para penambang.
“Warga tidak menolak adanya aktivitas penambangan, hanya saja dari pihak desa diminta segera menyampaikan pertanggungjawaban keuangan secepatnya,” katanya.

Darsikin justru mendukung adanya aktivitas tambang didearahnya bahkan investor harus diberi kemudahan perijinan. Artinya semakin banyak penambang beban perbaikan jalan yang rusak bisa dibiayai bersama-sama, agar tuntutan warga segera terealisasi.

Terpisah, pengurus paguyuban tambang tras Muhammad Ali menyatakan, bahwa dari pihak desa sudah memenuhi kewajibannya untuk memberikan kontribusi ke kas desa Terjan. Untuk pengecoran jalan yang ada di sekitar utara desa Terjan mereka siap untuk memperbaiki akses jalan tetapi masih menghitung dana untuk perbaikan.

“Penambang sudah memberikan dana sebesar 10 juta ke kas desa. Untuk kegunaan dana itu bukan kewenangan kami tetapi kewenangan desa. Selama ini kamipun sudah memenuhi kewajiban. Sedangkan pengambilan dana akhir-akhir ini diambil seorang perangkat desa asal dukuh Tretes desa Terjan,” tandasnya. (Sutrisno/San)

Relawan Rutin Gelar Donor Darah ,PMI Minim Sosialisasi Ke Masyarakat

Rembang.(Meristanews)

Aksi sosial Donor Darah jika dilakukan secara rutin tentunya  memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Donor darah merupakan kegiatan mulia yang secara tidak langsung  telah membantu menyelamatkan hidup seseorang dari ancaman kematian ,aksi sosial itu akan terus meningkat  jika sosilisasi dilakukan secara rutin ke Desa - Desa  ,banyak  warga yang menilai karena kurangnya sosialisasi dari PMI   tingkat kesadaran masyarakat yang tinggal di desa desa diwilayah Kabupaten Rembang untuk mendonorkan darah masih sangat rendah, bila dibanding masyarakat perkotaan. Itulah alasan  seringnya  PMI  kekurangan stok darah

“Kendati manfaat donor darah  itus angat besar  akibatKurangnya sosialisasi tentang pentingnya donor darah menjadi penyebab utama warga kurang peduli dan enggan mendonorkan darahnya  Untuk itu kami berharap  PMI  Kabupaten Rembang  segera  menyosialisasikan pentingnya donor darah di pedesaan  secara rutin  “terang  Ketua Relawan Kemanusiaan Mata Hati Bambang Utomo bersama puluhan warga masyarakat Desa Sumur Pule  Kecamatan Kragan usai mendonorkan  Darah  



Bambang utomo menjelaskan  Meski  masih banyak warga yang takut dan enggan  mendonorkan darahnya kami dari Relawan  terus berupaya  melaksanakan kegiatan sosilisasi  manfaat  donor darah dan mengajak Warga masyarakat  setiap tiga bulan  sekali untuk mendonorkan darahnya ‘tandasnya

Bambang menambahkan Dalam kegiatan donor darah ke sepuluh kali  yang  digelar sejak dirumah  Syafiii  salah satu Warga Desa Sumur Pule  Kecamatan Kragan  biasanya bisa terkupul 50 kantung darah namun karena  ada sebagian warga  yang sedang bekerja  diperkirkan hanya mampu terkumpul 30 kantung  ‘terangnya

Bambang mengklaim kegiatan sosial yang digelar   selama dua tahun  lebih itu ribuan kantung darah telah berhasil dikumpulkan  kemudian disumbangkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang “tandasnya

Lasminah 44 TH  salah satu pendonor rutin mengatakan aksi donor darah yang merupakan kegiatan rutin setiap 3 bulan sekali  ia  selalu ikut karena  setelah mendonorkan darah  manfaat nya sangat besar  ,Dulu saya sebelum mendonorkan dara sering pusing dan linu linu namun setelah mendonorkan darah saya tidak pernah pusing  ataupun linu “ungkapnya

Widarto salah satu  staff unit Donor Darah PMI Kabupaten Rembang  usai  kegiatan kepada wartawan mengatakan  Relawan Kemanusian “Mata  Hati” secara rutin tiga bulan sekali selama  dua tahun lebih selalu menggelar kegiatan ini  setiap kegiatan minimal kami mampu mengumpulkanm 30 kantung darah  seperti yang dilaksanakan hari ini .Kami berharap kegiatan ini jangan sampai putus dan terus  berlanjut  selain itu kami  mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Relawan Kemanusian Mata Hati yang telah membantu PMI  “ungkapnya

Sementara itu Ketua PMI Kabupaten Rembang  H.Hamzah Faotini saat dIhubungi melalui selulernya kendati terdengar nada sambung namun yang bersangkutan  tidak mengangkat (Hasan)
Sabtu, 15 Februari 2014

Pelaku Lebih Dari Satu Orang ,Mini Market Dawalub Dibobol Maling

Rembang

Aksi pencurian diwilayah Kabupaten Rembang kembali terjadi Sabtu 15/2 Dini Hari Sekitar Pukul 03.00 Toserba Toko Serba Ada mini market Dawalub di Di Desa Sumber Agung Kecamatan Pancur.disatroni kawanan pencuri 

Pemilik mini Market Ulil Absor 34 Th Warga Gandrirojo RT2 RW3 Kecamatan Sedan saat dikonfirmasi mengatakan. Ia mengetahui kalau tokonya dibobol maling dari Kepala Desa

 “Saat itu saya sedang istirahat di rumah yang ada di Desa Ganrirojo Kecamatan Sedan sekitar pukul 03.30 saya ditelpon Kepala Desa Sumber Agung Pancur memberikan informasi kalau Toko mini market saya dibobol maling saat itu juga saya bergegas ke Pancur sampai di lokasi saya mendapati pintu Rolling Door dari Besi dan gembok toko saya udah dalam kondisi rusak dan terbuka “ungkapnya 



Masih kata Ulil selain kondisi pintu toko rusak di halaman parkir depan toko saya banyak dagangan tececer kami menduga barang barang tersebut tidak sempat dibawa pelaku karena berdasarkan keterangan salah satu pengemudi dumptruk yang biasa melintas didepan toko saya saat kawanan pelaku beraksai itu merasa curiga ada mobil minibus warna hitam sekitar pukul 03.00 parkir didepan toko.karena curiga pengemudi truk itu usai melintas beberapa meter berhenti untuk memastikan kecurigaannya ternyata benar dan langsung diteriaki maling kawanan Pelaku itu langsung kabur tancab gas ke arah barat dan belok Ke arah Utara "terangnya

 Ulil  menambahkan pelaku berjumlah 4 orang. menggunakan mobil jenis minibus Warna Hitam dengan plat S tersebut berhasil masuk minimarket dengan cara Mencongkel dan Merusak Gembok Toko kemudian mengambil barang dagangan yang harganya mahal seperti Susu Make Up Parfum Dan Rokok Serta Sampo selain itu pelaku juga mengambil uang tunai 1 juta dan sebuah Handphone yang ada di laci kasir mengaku Akibat Kejadian itu Kerugian ditaksir 30 Juta Rupiah kasus ini sudah saya  laporkan ke Aparat Kepolisian Polsek Pancur “terangnya 

Kapolsek Pancur AKP Suwardi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut “Saat kejadian kondisi mini market yg bersebelahan dengan Toko material bangunan itu dalam kondisi tidak dijaga sehingga hal ini mempermudah pelaku menjalankan aksinya saat ini kami masih meminta keterangan saksi dan korban dan kasus tersebut masih dalam penyelidikan “ungkapnya Kapolsek menabahkan pihaknya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan diwilayah masing masing “himbaunya(Hasan)
Jumat, 14 Februari 2014

Diduga Di Selewengkan ,Ratusan Juta Rupiah Dana SPP PNPM-MD Disoal


REMBANG (Police News)

Tim Pengawas Fasilitator Keuangan (FK) Kabupaten Rembang dalam auditnya akhir Desember 2013  mencatat adanya penyimpangan dana Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP- PNPM-MD) di Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Kecamatan Sluke-Rembang mencapai Rp. 900 juta lebih, selama kurun waktu 2009-2012. Dugaan sementara terjadi penyimpangan dana merujuk pada selisih data keuangan yang tidak sesuai.

Data Finasial internal di UPK Kecamatan Sluke, menyebutkan sejak tahun 2008 hingga tahun  2012 alokasi dana SPP PNPM-MD tercatat  Rp 2.446.800.000. Sedangkan untuk tahun 2013 tidak mendapatkan kucuran dana SPP  karena dialokasikan untuk peningkatan kapasitas dan pelatihan-pelatihan.






        Modal SPP Dari Tahun 2008-2012


Tahun Anggaran                   Alokasi BLS Untuk SPP
   2008                                         367,650,000,-
   2009                                         687,550,000,-
   2010                                         712,300,000,-
   2011                                         479,800,000,-
   2012                                         199,500,000,-
-------------------------------------------------------
   Total                                       2,446,800,000,-

Dari hasil temuan itu,  pengelola UPK mengklaim pihaknya telah menggelar rapat internal pengurus. Namun tidak ada titik temu, bahkan bendahara UPK yang diduga bertanggung jawab atas penyimpangan dana itu bersikukuh tidak menggunakan dana sepeserpun hasil audit tersebut.

“Upaya kekeluargaan berulangkali kami lakukan, akan tetapi tidak membuahkan hasil bahkan yang bersangkutan bersikeras tidak menggunakan dari hasil temuan itu,” kata Yoto Ketua UPK yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris. Kamis (13/2).

Disinggung adanya data peserta SPP fiktif,  Dia menegaskan hal itu tidak akan terjadi karena sebelum pemberian pinjaman diadakan verifikasi data terlebih dulu.
“Bahkan ketika akan pencairan dana kami selalu mendapingi tujuannya untuk memastikan agar yang menerima sesuai dengan data yang diajukan dan itu menggunakan KTP yang bersangkutan,” tegasnya.

Tidak adanya penyelesaian kasus inipun terus bergulir, sejumlah ketua kelompok SPP dan kepala desa  merasa geram Pasalnya menurut pengakuan mereka setoran uang SPP lancar setiap bulannya. Buntutnya Musyawarah Antar Desa (MAD) yang digelar pertengahan Januari 2014 yang memutuskan bendahara UPK Kurmiyati di nonaktifkan dan  akan membawa kasus ini ke Jalur Hukum.

Terpisah, bendahara UPK Kurmiyati saat ditemui awak media dirumahnya, Dia menyangkal dan bersikukuh tidak menggunakan dana sepeserpun. Sambil berkaca-kaca diapun menjawab satu persatu pertanyaan media ditemani suaminya dirumah yang sangat sederhana berdinding bambu, sekilas memang tak ada perabotan mewah dirumah pengelalo keuangan milyaran rupiah ini.

“Saya memang pernah diminta menyelesaikan secara kekeluargaan tetapi saya menolak. Apa yang mau saya selesaikan, karena saya tidak merasa menggunakan dana bahkan ketika rapat MAD pun saya tidak mendapat undangan, untuk apa saya datang,” kata Kurmiyati didampingi suaminya.

Dia mengaskan, sampai saat ini belum menandatangani surat penonaktifannya sebagai bendahara UPK karena pemberhentiannya tidak ada kaitannya dengan persoalan ini. Menurutnya Dia diberhentikan karena Dana Operasional Kegiatan (DOK) Petugas Lapangan habis.
“ Sampai saat ini saya memang tidak menandatangani surat penonaftifan sebagai UPK, karena apa  yang dituduhkan kepada saya tidak benar.” Akunya.

Sementara itu Camat Sluke Mardiyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya permaslahan tersebut Ia menjelaskan PNPM Mandiri merupakan program pemerintah dalam upaya menanggulangi kemiskinan dan pengangguran melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu kami tentunya berhatap bisa berjalan sesui mekanisme yang ada ,Terkait  permaslahan SPP tentunya  kami mendesak agar segera bisa diselesaikan sesuai hasil Musyawarah Antar Desa  yang kami laksanakan beberapa pekan lalu

“Apabila kecamatan atau desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PNPM Mandiri Perdesaan dengan baik, seperti  menyalahi prinsip-prinsip, menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan. Kecamatan akan dimasukkan sebagai kecamatan bermasalah sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya dan apabila ini terjadi kan imbasnya ke masyarakat luas “Ungkapnya

Mardianto  berharap,  pengawas terus secara intens memantau  kegiatan – kegiatan PNPM/SPP di setiap desa  agar  dapat digunakan secara akuntable dan transparan.ungkapnya (Sutrisno).


Satlantas Polres Rembang Terus Berupaya Tekan Angka Laka

Rembang (Meristanews.co.id)

Satlantas Polres Rembang terus menggalakkan kampanye keselamatan lalulintas agar menjadi budaya oleh warga, khususnya para pengguna jalan. Kali ini giliran Forum Komunuikasi Pimpinan Daerah (FKPD) setempat dan puluhan pelajar dilibatkan dalam bentuk kegiatan jalan sehat.

Usai kegiatan jalan sehat semua peserta dipimpin Wakil Bupati Rembang, Abdul Haidz, mengucapkan ikrar keselamatan lalulintas. Meliputi siap menjadi pelopor keselamatan lalulintas dan menjadikan budaya dalam kehidupan sehari-hari untuk tertib berlalulintas
Selanjutnya dilakukan pemasangan PIN logo keselamatan lalulintas yang nantinya wajib digunakan oleh pengguna jalan. Disusul pembagian doorprize bagi peserta dengan hadiah utama 1 unit seeda motor.

Kapolres Rembang AKBP M Kurniawan Berikan Penyuluhan 
Sementara itu  Kasatlantas Polres Rembang AKP R Dian Kusumasmoro menjelaskan bila jajarannya bertekad menekan angka laka pada tahun ini. Diantaranya melakukan koordinasi dengan stakeholder guna memberikan penyuluhan kelematan berlalulintas

Saat disinggung angka laka di Kabupaten Rembang kurun waktu tahun 2013; AKP Dian sebutkan jumlahnya menurun, demikian pula dengan nominal kerugian materiil. Tahun 2012 jumlah kejadian laka sebanyak 512 kasus turun menjadi 447 kasus dan kerugian materiil berkurang dari sekira Rp810 juta berkisar Rp804 juta.

Lebih lanjut diungkapkan, sepanjang tahun 2012 tercatat jumlah korban mencapai 787 orang, meliputi korban meninggal dunia (MD) sebanyak 135 jiwa, korban luka berat (LB) sebanyak 153 orang dan korban luka ringan (LR) sebanyak 499 orang. Sedangkan tahun lalu berkurang menjadi 638 orang, terdiri korban MD 114 orang, korban LB 29 oran dan korban LR 495 orang.

AKP Dian tambahkan kejadian laka lantas didominasi kendaraan roda dua dan disebabkan faktor 'human error' atau kelalaian manusia.
Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan agar senantiasa tertib berlalulintas dan mematuhi rambu-rambu yang terpasang demi keamanan, kenyamanan serta keselamatan bersama.

Seraya tak lupa menyampaikan pesan supaya menghindari perilaku membahayakan semisal ugal-ugalan, kebut-kebutan, mengendara di bawah pengaruh minuman keras, obat-obatan atau sambil mengoperasionalkan HP. Apabila bentuk-bentuk pelanggaran tersebut dijumpai oleh anggota Satlantas Polres Rembang, maka akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku.(Hasan)
Kamis, 13 Februari 2014

Kodim 0720 Rembang Gencar Tambal Lubang Sepanjang Pantura

Rembang. (Warrtamerdeka.com)
Pasca Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil kebijakan untuk memberlakukan operasi tanggap darurat perbaikan jalan rusak. Operasi di kawasan pantai utara Jawa.dan daerah-daerah yang mengalami kerusakan jalan yang parah. Anggota Kodim O720 Rembang bergabung dengan seluruh anggota Koramil minggu (9/2 )turun ke jalur Pantura, memperbaiki sejumlah kerusakan.mulai dari pantura kaliori hingga jalur pantura Sarang perbatasan Jateng -Jatim

Pelaksanaan perbaikan jalan rusak  disepanjang  jalan pantura mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur  termasuk wilayah Kabupaten Rembang  ditinjau langsung oleh Jendral TNI Budiman, yang merupakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)  berdasarkan pantauan wartawan puluhan anggota Kodim bersama anggota koramil dari pagi hingga sore itu terlihat bekerja cepat bahu membahu menutup ratusan  lubang yang ada di sepanjang  jalan pantura Rembang dengan pasir batu seperti apa yang yang dikerjakan di Jalur pantura turut desa Tasiksono Kecamatan Lasem

Kasad TNI AD Jendral TNI Budiman,kepada sejumlah awak media saat singgah di Bulu bancar wilayah perbatasan Jateng- Jatim  menjelaskan  TNI Angkatan Darat persiapkan sebanyak 4.500 dari sepuluh Batalion dan 9.500 personil terdiri dari personil terotirial yaitu Babinsa Koramil, Kodim di sepanjang jalur pantura tersebut di tambah Batalion terdekat," terangnya

Lebih lanjut, Jendral bintang empat tersebut menyatakan bahwa dari hasil laporan dan juga peninjauan, kondisi kerusakan jalan jalur pantura tersebut terdapat di wilayah Jawa Tengah. Yakni mulai dari Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Pekalongan sampai dengan Kudus.

"Rupanya Kudus yang cukup perlu penanganan yang lebis serius, yaitu perlu meninggikan jalan. Sehingga saat terjadi hujan yang sangat deras lagi dan terjadi banjir yang memutus jalur itu bisa kita atasi," lanjutnya

Menurut Kasad, setelah Jawa Tengah kondisi kerusakan jalan pantura yang menjadi akses nasional tersebut berada di wilayah Jawa Barat. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur kerusakan jalannya tergolong paling ringan.

"Untuk wilayah Jawa Timur relatif sedikit dan kerusakan tidak terlalu parah dibandingkan dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kalau di wilayah Jawa Timur total ada sebanyak 246 titik," ungkapnya.

Menurutnya, untuk perbaikan jalan yang rusak sepanjang jalur pantura itu pihak TNI hanya menyediakan peralatan dan tenaga. Sementara untuk semua kebutuhan material dan juga bahan bakar serta konsumsi untuk para prajurit yang melakukan perbaikan jalan itu di tanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).Pungkasnya

Dihubungi terpisah Komandan Kodim Rembang, Letkol Wawan Indaryanto yang memantau dan mengecek langsung kegiatan tersebut menjelaskan material yang digunakan untuk perbaiakan jalan pantura rembang dibantu oleh satuan komando atas. Selain itu juga ada bantuan dari PT Argawastu kecamatan Sluke serta didukung armada truk dan alat berat Dinas Pekerjaan Umum Kab. Rembang. Memang peralatan terbatas, tetapi jangan sampai menghalangi upaya perbaikan.

Dandim menambahkan selaian dari kodim dan koramil sejumlah 60 an personel Satuan Zeni Tempur dari Kodam IV Diponegoro juga ikut dikerahkan ke wilayah kabupaten Rembang. Targetnya penambalan lubang mulaia jalur pantura Kec. Kaliori sampai jalur pantura Kecamatan Sarang perbatasan Jawa Tengah Jawa Timur ”terangnya.

Serda Kalis Salah satu anggota koramil Lasem menganggap perintah presiden agar Kementerian Pekerjaan Umum dan TNI bekerja sama menangani jalan rusak, harus segera dilaksanakan.mengingat kondisi curah hujan tinggi banyak lubang menganga,yang tentunya membahayakan pengguna jalan. Kalau diuruk pecahan batu, kemudian diratakan setidaknya memperlancar arus lalu lintas dan yang paling utama membuat nyaman dan aman pengendara yang melintas serta menekan angka kecelakaan”terangnya .
Berdasarkan pantauan wartawan Hingga saat ini jajaran Anggota TNI  Kodim 0720 dan seluruh Anggota Koramil sepanjang pantura masih terus berupaya melakukan kegiatan memperbaiki jalan - jalan yang rusak dan berlubang  akibat banjir (Hasan)

Rabu, 12 Februari 2014

Testimoni Muttaqin Bakal Buka Siapa Otak Dugaan Kasus Korupsi PPID



Rembang.(Wartamerdeka.com)

Abdul Muttaqin PPK( Pejabat Pembuat Komitmen Proyek PPID 2011 di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Rembang , yang kini di tahan di Rutan Kelas II  Rembang
Sejak  tanggal 6 November 2013   Ternyata menyimpan sejumlah keterangan penting yang bisa menguak siapa otak dibalik kasus itu

Kuasa Hukum Muttaqin, Darmawan Budiharto mengungkapkan, kliennya telah memberikan testimoni yang menyebut keterlibatan penguasa dan kroninya dalam kasus korupsi senilai Rp1,5 miliar.”Kami masih mendalami testimoni itu dan perkara yang disangkakan dilakukan klien kami,” terangnya

Abdul Mutaqin  dalam testimoni yang ditulis tangan sebanyak tiga lembar kertas folio itu di awal menceritakan kronologis munculnya proyek PPID berupa peningkatan jalan Wonokerto ke Tegaldowo yang diantaranya bersisi mulai dari rapat di rumah pribadi Bupati Rembang Moch Salim bersama sejumlah dinas seperti Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, ESDM, Perikanan dan lain-lain.

 Testimoni bermeterai dan ditandatangani Abdul Muttaqin  itu  juga mengungkap adanya tekanan dari pihak tertentu terkait pelaksanaan proyek yang diketahui bahwa lokasi pekerjaan tersebut masih milik Perhutani dan belum menjadi milik Pemkab Rembang.

Selain itu dalam testimoni yang ditulis tangan  juga disebutkan peran sejumlah nama-nama baru dan juga sebuah perusahaan yang berperan mengendalikan jalannya proyek.

Darmawan yang pada tanggal 8 Februari  mendapat kuasa hukum atas Muttaqin, memastikan fakta baru yang diungkap melalui testimoni itu akan menjadi bekal penting  pada persidangan.

”Kami sudah mempelajari secara utuh testimoni yang menurut kami sangat penting itu,” ungkap Darmawan Budiharto yang juga merangkap sebagai kuasa hukum Kepala Dinas ESDM Rembang Agus Supriyanto yang menjadi tersangka lain dalam kasus PPID.

Menurut Darmawan Testimoni Muttaqin diakuinya bisa mengarahkan pada orang-orang yang selayaknya menjadi tersangka lain dalam kasus PPID. “Dalam kasus PPID klien kami bisa saja disebut sebagai tumbal atau korban dari sebuah kebijakan Pimpinan,”ungkapnya
.
Dia berjanji untuk menguak bukti-bukti baru di persidangan, meski saat ini penegak hukum terkesan enggan menjamah nama lain. Mengenai pelimpahan berkas perkara Abdul Muttaqin ke Pengadilan Tipikor Semarang, Darmawan berharap dilakukan sebelum 18 Februari 2014.

Sementara itu Kordinator Lespem  Bambang Wahyu Widodo  menilai, ada kesan tebang pilih dari pihak Kejaksaan Negeri Rembang dalam kasus dugaan korupsi dana PPID.

“Mestinya, pengakuan Muttaqin saat pemeriksaan, dijadikan pintu masuk untuk mengusut secara tuntas pihak lain yang terkait,” ujarnya.
Bambang mengaku mendapat kutipan dari berkas penahanan Muttaqin yang menyebutkan adanya aliran dana dari proyek PPID ke kroni penguasa Rembang. “Namun sejauh ini, pihak kejaksaan tidak kunjung bergerak mengungkapnya,”tandasnya

Seperti diberitakan sebelumnya PPK proyek PPID  Abdul Muttaqin  ditahan menjelang akhir tahun 2013 sedang Kepala Dinas ESDM Agus Supriyanto awal tahun 2014 keduanya di duga mengorupsi dana PPID senilai Rp1,5 miliar. Keduanya saat  ini  sudah ditahan, meski dalam waktu yang berlainan.(Hasan)


Selasa, 11 Februari 2014

Di Hantam Bus Dua Tewas, Tiga Luka Berat

REMBANG (Wartamerdeka.com)
Ariwibowo 26 th Seorang pengendara sepeda motor warga Desa Tanjungan, RT 3, RW 1, Kecamatan Kragan berboncengan dengan Istri dan kedua anaknya senin (10/2) sore sekira pukul 17.00 WIB mengalami nasib naas   dihantam bus PO Jaya Utama di jalan Pantura turut Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kragan setelah menabrak motor bus PO Jaya Utama juga menabrak seorang warga yang tengah duduk di depan rumah rmilik H.Zaenudin


Korban  tewas dilokasi kejadian  bernama Sariman, 45 warga, Desa Tegalmuyo, dan Wiwin Setiorini 26 tahun pembonceng yang tak lain  istri  Ariwibowo pengendara sepeda motor   korban luka berat yang masih satu  keluarga warga Desa Tanjungan, RT 3, RW 1, Kecamatan Kragan, masing-masing bernama Ari Wibowo, dan dua orang anaknya Dimas Bagus, 2 th dan Gita Ardian Febrianti, 5,5.th hingga kini masih dirawat secara intensif




Berdasarkan keterangan yang dihimpun kejadian kecelakaan itu  bermula ketika bus PO Jaya Utama dengan plat nomor L 7698 UV yang dikemudikan Kartaji warga Desa Moropelang RT3, RW2, Babat, Lamongan, Jawa Timur, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur ke barat.

Pada waktu bersamaan dari arah yang sama muncul sepeda motor CB tak berplat nomor polisi yang dikendarai korban Ari Wibowo bersama keluarganya tiba-tiba memotong jalan hendak belok ke kanan jalan, seketika bus pun ikut oleng ke kanan kemudian langsung menghantam sepeda motor dan Sariman yang tengah duduk di depan rumah warga disekitar lokasi kejadian




”Kejadian sangat cepat,  setelah bus oleng ke kanan pertama menabrak sepeda motor selanjutnya langsung menyasar Sariman yang sedang nongkrong di depan rumah milik Zaenudin,” ungkap saksi dilokasi, Sunardi,

Sariman tewas setelah sempat terpental dan mengalami patah tangan dan kaki, sementara ujar Sunardi empat korban lainnya mengalami luka serius dan dilarikan ke rumahsakit.

Usai kejadian  jajaran Satlantas Polres Rembang dibantu warga  langsung mengevakuasi korban ke RSUD Dr. Soetrasno Rembang, polisi juga segara  mengamankan bus dan sopirnya dari amukan masa.
 Kasatlantas Polres Rembang AKP R Dian Kusumasmoro yang turun ke lokasi menyebutkan belum menetapkan tersangka atas musibah tersebut, lantaran masih menunggu proses oleh tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi dilokasi.”Kami masih mendalami kecelakaan ini, saat ini pengemudi bus sudah kami amankan untuk menjalani pemeriksaan,” ungkapnya (Hasan)

Parkir Dikantor Kecamatan , Motor Sekdes Diembat Maling

Rembang -(Wartamerdeka.com)

Warno 34 Seketeraris Desa Tawang Rejo  Kecamatan Sarang Selasa siang mengalami nasib sial  terpaksa  merelakan sepeda motor Vixion dengan Nomor Polisi K 4963 KM  diembat maling saat  parkir di tempat parkiran Kantor Kecamatan Sarang

Berdasarkan informasi yang dihimpun korban saat itu berangkat dari Desa Tawang Rejo pagi  sekitar pukul 08.00 WIB menuju Kantor Kecamatan Sarang untuk menghadiri  undangan Sosialisasi penanggulangan bencana alam di wilayah Kecamatan Sluke  Setibanya di kantor  Kecamatan, korban memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir yang bersebelahan dengan ruang kerja Camat kemudian Korban bersama pegawai kantor kecamatan berangkat bersama sama menggunakan mobil dinas Selasa (11/2).

Jaket Dan Motor Korban Di Tinggal Di Parkiran
“Saat kejadian saya sedang ada diwilayah Kecamat Sluke mengikuti kegiatan sosialisasi bencana alam ,Baru beberapa jam saya mengikuti kegiatan sosialisasi tiba-tiba saya di telp oleh salah satu staff kantor Kecamatan Sarang bernama Akhwan mengabarkan kalau sepeda motor saya tidak ada diparkiran hanya ada  helm dan  jaket saja berserakan di bawah mendapat kabar itu sayapun bergegas kembali ke Kantor Kecamatan Sarang ternyata benar sampai di parkiran sepeda motor saya  tidak ada “ungkap Warno

Warno menambahkan begitu mengetahui  sepeda motor jenis Vixion yang  dipakainya milik saudara misannya itu hilang ia langsung bergegas melaporkan kejadian itu ke kantor Polisi sektor Sarang  ,selain itu Warno sendiri mencoba mencari dengan menyisir sejumlah  tempat ,namun pencarian itu tak membuahkan hasil “terangnya sembari merasa kesal

Mendapat laporan dari korban  anggota Kepolisian Sektor Sarang langsung meluncur ke lokasi kejadian melakukan olah TKP hingga saat ini kasus pencurian sepeda motor  tersebut  masih dalam penyelidikan (Hasan)

PSIR Bersiap Lakoni Divisi Utama


Rembang- (Wartamerdeka.com)

Selaku pengelola tim PSIR, PT Rembang Sportindo Mandiri memastikan jika laskar dampo awang melakoni divisi utama musim kompetisi 2014. Chief Executive Officer (CEO) PT RSM, Charis Kurniawan pada jumpa pers Senin siang juga memastikan semua kebutuhan pembiyaan tim menjadi tanggung jawab PT RSM.

Charis jelaskan secara administrasi PT RSM masih memiliki hak kepengelolaan dan komersial PSIR hingga tahun 2016, untuk itu pihaknya kembali mengelola PSIR dan bersiap menjalani tahapan awal kompetisi divisi utama  yaitu verifikasi stadion dan pendaftaran pemain. Bersamaan CEO PT RSM juga mengumumkan bila telah menetapkan Siswanto sebagai manajer tim PSIR pada kompetisi divisi utama tahun ini. 



Sementara Siswanto yang turut hadir menyatakan kesediaannya menjabat lagi kursi manaje, hanya saja pihaknya mengajukan syarat semua yang terlibat mengelola PSIR harus didasari rasa kebersamaan dan keterbukaan sehingga daapat melakoni kompetisi sampai selesai.

Dalam kesempatan tersebut Siswanto mengharapkan dukungan segenap pecinta sepakbola di Rembang, terkhusus kepada suporter agar membela tim PSIR yang dipercayakan kepada trio pelatih yitu Haryanto, Bambang Handoyo dan Joko Purwanto.

Siswanto tambahkan tim manajemen telah menyiapkan 25 pemain lokal untuk didaftarkan ke PSSI pada kompetisi divisi utama 2014. Nantinya tim PSIR satu grup dengan Persipur Purwodadi, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persip Pekalongan, Persitema Temanggung, PSIM Yogyakarta dan Persibangga Purbalingga. (Hasan)

Senin, 10 Februari 2014

Tegur Rekanan Nakal, Camat Sarang Layangkan Surat Ke BLH, Proyek Sabuk Pantai Dikerjakan Asal Jadi

REMBANG (wartamerdeka.com)
Guna mengurangi terjadinya abrasi akibat hantaman gelombang laut yang sering menimbulkan kerugian harta benda seperti  yang sering terjadi di Dukuh Serbung, Desa Temperak, Kecamatan Sarang, warga  mengusulkan pembuatan sabuk penahan gelombang.  Pemerintah Provinsi  Jawa Tengah pun akhirnya merealisasikan usulan tersebut dengan anggaran APBD Provinsi. Pembuatan sabuk pantai  sepanjang 250 meter  dengan bis beton dengan lebar 3 meter itu   di  pesisir pantai sebelah barat  tugu  perbatasan, Jawa Tengah - Jawa Timur.

Namun sayangnya, pembuatan  sabuk pantai yang digagas pihak Desa Temperak, dan  mendapat respon  positif dari Badan lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Rembang  serta  pemerintah propinsi jawa tengah    yang  baru selesai  beberapa bulan dikerjakan itu  dikeluhkan sejumlah pihak, pasalnya pekerjaan sabuk pantai itu terkesan asal asalan, hal itu dibuktikan dengan kondisi  bis beton sabuk pantai sebagian jebol  dan berantakan sepanjang  puluhan  meter. Selain  itu karena tidak ada akses jalan  untuk dilewati kendaraan pengangkut material  saat dimulainya pekerjaan  pihak rekanan  terpaksa membongkar  sebagian paving dan pagar  tugu perbatasan  namun hingga proyek selesai  paving dan tembok yang dibongkar itu tidak diperbaiki seperti semula dan dibiarkan berserakan.


Paving Dibiarkan Berserakan

”Saat ini proses pekerjaan pemasangan sabuk pantai  sepanjang 130 meter  di Desa Temperak  telah selesai sesaui jadwal. Pekerjaan sabuk pantai dengan bis beton akhir tahun 2013 lalu  dan saat  ini masih dalam masa pemeliharaan. Memang program tersebut  usulan dari  warga masyarakat  yang tinggal di Dukuh Serbung. Melalui usulan desa, pemasangan sabuk pantai  itu terealisasi, namun sayangnya pekerjaan itu tidak sesuai harapan warga. Selain itu kami  juga merasa kecewa karena pihak rekanan tidak memeperbaiki kembali tembok dan paving tugu perbatasan,“ ungkap Camat Sarang Edi Kiswanto, tadi pagi.

Saat disinggung upaya yang akan dilakukan terkait permasalahan itu pihaknya menyatakan telah mengirimkan surat kepada instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup. "Hal ini kami lakukan mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan . Untuk itu kami berharap  pihak rekanan segera memperbaiki kembali baik pagar paving maupun sabuk pantai yang rusak, "ungkapnya.

Sementara itu  Kepala Badan Lingukang Hidup Kabupeten Rembang Purwadi Syamsi saat dikonfirmasi mengatakan, biaya pembangunan sabuk pantai yang menghabiskan biaya  sebesar Rp  500 juta dari APBD 1 TA 2013 bisa meminimalisir abrasi.

 "Dengan demikian membuat warga yang tinggal di Dukuh Serbung  Desa Temperak aman dan nyaman dari  ancaman musibah,” terangnya.

Terkait dengan keluhan adanya kualitas proyek serta adanya penjualan metrial oleh oknum pekerja pada rekanan itu pihaknya mengaku tidak tahu. Sedang terkait  kondisi sabuk pantai yang  rusak  karena kualitas proyek kurang baik  pihaknya berjanji  akan segera  menindak lanjuti permasalahan tersebut. "Saat ini proyek  masih dalam masa pemeliharaan,“ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun  wartawan, warga yang tinggal di dekat lokasi pekerjaan sabuk pantai  saat pelaksanaan proyek berlangsung sering melihat  kendaraan dari luar mengangkut ratusan sak semen material  untuk pembuatan bis beton untuk  sabuk pantai itu dibawa keluar dari dalam proyek  oleh oknum pekerja pada rekanan  itu. Warga menduga semen tersebut dijual  ke tempat lain. Hingga berita ini diturunkan Paving dan tembok pagar  pada tugu perbatasan Jawa Tengah –Jawa  Timur itu kondisi proyek memprihatinkan  dan paving lantai masih berserakan belum diperbaiki  seperti semula. (Hasan)
 
© Copyright 2010-2011 HIPSI REMBANG All Rights Reserved.
Template Design by kang toebz | Published by Templates | Powered by Blogger.com .