Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 31 Januari 2014

Panwaslu tindaklanjuti laporan pelanggaran kampanye

Rembang //
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Rembang, mengingatkan agar caleg DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten mematuhi aturan kampanye yang berlaku baik secara pribadi atau melalui tim sukses. Selama kampanye terbuka belum masuk jadwal, hendaknya caleg atau timses dilarang mencuri start.

Komisioner Panwaslu setempat, Pulung saat pagi tadi dihubungi menerangkan jika pihaknya kemarin menerima laporan dari masyarakat terkait adanya kegiatan di Kecamatan Sumber yang dimanfaatkan menjadi wahana kampanye oleh timses salah seorang caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari provinsi Jawa Tengah. Terlebih yang bersangkutan berstatus sebagai pegawai negeri sipil yang jelas dilarang terlibat politik praktis.


Menurut Pulung, sebelumnya  panwaslu menerima laporan bahwa saat digelar rapat anggota tahunan (RAT) koperasi guru di Kecamatan Sumber, dimanfaatkan oleh oknum PNS berinisial HS salah seorang pengurus PKPRI Kabupaten Rembang, mengkampanyekan Sulistiyo caleg DPD RI asal provinsi Jawa Tengah sekaligus Ketua PGRI Jawa Tengah yang akan maju kembali dalam pileg DPD RI tanggal 9 April mendatang.

Pulung sebutkan laporan ditindaklanjuti oleh panwaslu dengan melakukan klarifikasi antara pihak yang melapor, terlapor dan panwascam dimana semua pihak dimintai keterangan guna melakukan klarifikasi. Langkah ini sangat penting dilakukan karena termasuk upaya preventif mencegah peserta pemilu, baik itu caleg partai, maupun calon anggota DPD untuk tidak menarik PNS dalam kepentingan politik praktis.

Pulung tambahkan, jika unsur pelanggaran kampanye terpenuhi maka HS bisa dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD. Khususnya Pasal 77 yang menyebutkan, peserta pemilu dilarang mengikutsertakan PNS dalam kampanye karena termasuk kategori pidana pemilu, sedangkan pelanggarnya bisa diancam hukuman penjara maksimal satu tahun
Kamis, 30 Januari 2014

Realisasi Tak Sesuai, Program Bedah Rumah Di Protes Warga


Sarang //
Lantaran ada  keganjilan dalam merealisasikan program dari kementrian perumahan rakyat sejumlah warga penerima  bantuan bedah rumah  di desa Bajingjowo Kec. Sarang, hari Kamis (30 Januari 2014) memprotes besaran bantuan, yang  tidak sesuai dengan  aturan

Ketua RT Desa Bajing Jowo Anas 25 th kepada wartawan  mengatakan  warga miskin yang menempati rumah tidak layak huni menerima bantuan  di lingkungannya semula  menerima informasi akan diberi bantuan sebesar  Rp 6 juta. Ada yang sudah menerima bahan material senilai Rp 3 juta. Tapi ada pula warga yang akan diberi uang tunai Rp 4 juta.namun ditolak  Anas mengaku selama  ini dia tidak pernah diberitahu  dari mana asal usul anggaran hingga bantuan teralisasi

“Bantuan ini tidak berkaitan dengan Kades Bajingjowo periode sekarang. Diduga proses pendataan berlangsung saat kepemimpinan Penjabat Kades sekaligus Kaur Kesra, Ali Mansyur."ungkapnya

Mustawan 52 th Salah satu penerima program bedah rumah  warga RT 2 RW 2 Desa Bajing Jowo, menjelaskan awalnya  ia tidak tau kalau ia akan mendapat bantuan yang ia tahu sebelumnya  hanya ada dua orang  perangkat desa bernama Ali Mansur dan Ridwan datang mengukur dan memotret rumah  miliknya setelah itu beberapa bulan  kemudian kami diberitahu  mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 6 Juta dalam bentuk 15 sak Semen dan 50 Palstik Gamping  melihat realisasi bantuan tidak ada tambahan  dan tidak sesuai jumlahnya  kami mengadu ke Pak RT dan Ketua LPMD “terangnya 


Salah Satu Warga Miskin Penerima Program Bedah Rumah
Sementara itu M Jaeni warga RT 11 RW 4 mengaku saat bantuan dari Pemerintah turun ia bersama warga diberi tahu dan diajak ikut mencairkan Di BRI lantaran jumlah bantuan yang  diberikan kepada kami sebesar Rp. 4  juta terpaksa kami tolak karena tidak sesui dengan jumlah sebenarnya
“Setelah uang dicairkan bersama  tim panitia (Tim Pendamping beserta  PJ Kades  dan Kaur Pembangunan saat bantuan mau diserahkan kepada kami  saya  kaget  dan merasa  tidak wajar karena jumlah yang seharusnya saya terima Rp.6 Juta  dipotong  sebesar Rp 2 Juta rupiah  , mengingat jumlah potongan yang sangat  besar dan berarti  kami langsung  menolak bantuan itu hingga kini hubungan kami dengan panitia putus “ungkapnya 

Terpisah Asrofi selaku ketua PPM (TIM Pendamping Masyarakat) dalam program bedah rumah saat dikonfirmasi menjelaskan penerima program bantuan bedah rumah dari Kementrian Perumahan Rakyat di Kecamatan Sarang yang diajukan tahun 2012 terealisasi    sebanyak 100 KK tersebar di tiga Desa masing masing Desa Temperak Desa Lodan Kulon dan Desa Bajing Jowo, untuk Desa Bajing jowo jumlah penerima bantuan bedah rumah sebanyak 38 KK ,program tersebut tahap awal  pencairan pada tanggal 3 September 2013 sedang tahap kedua pada  bulan Desember 2013 uang bantuan dari pemerintah itu n langsung ke rekening masing masing penerima bantuan  ,sesuai surat edaran dari Kemenpera bantuan bedah rumah harus berbentuk material “Jelasnya 

Saat disinggung proses pencairan dan pembelian material untuk warga penerima bantuan bedah rumah di Desa Bajing jowo Asrofi menjelaskan kami selaku Tim pendamping dan perangkat serta PJ Kades saat itu   bersama penerima bantuan langsung ke Bank BRI selanjutnya penerima bantuan mengisi slip setoran dan uang bantuan yang ada di rekening penerima bantuan langsung di transfer ke rekening pemilik toko material yang kami tunjuk untuk pembayaran  pembelian material selanjutnya material dikirim ke masing –masing  warga penerima bantuan bedah rumah  “terangnya 

Salah satu tokoh masyarakat Sarang  Cholid Suyono menyanyangkan kalau program nasional untuk memberikan  bantuan stimulan  pembangunan baru serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni  itu justru dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab  tentunya hal itu sangat merugikan warga miskin penerima bantuan bedah rumah untuk itu kami berharap kepada pihak terkait maupun tim pendamping progaram bedah rumah bisa mendampingi warga dengan baik 

“Kalau memang ada dugaan dan terindikasi banyak masalah. Dari realisasi pengerjaan di lapangan yang tak sesuai bestek, dugaan pemotongan dana penerima manfaat,  ya  laporkan saja ke Pihak berwajib  jika perlu   Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) diminta menurunkan tim untuk melakukan audit khusus terhadap pelaksanaan proyek bedah rumah  yang bermasalah  di wilayah kabupaten Rembang .(Hasan)

Harga Udang Anjlok

Rembang //

Harga panenan udang ditingkat petani merosot, menyusul penutupan sementara ekspor udang ke luar negeri. Mujiyono, petani udang di Desa Tireman, Kecamatan/Kabupaten Rembang mengatakan, hingga pertengahan Januari belum ada pengumuman resmi harga udang dari perusahaan pengekspor.

 Ia yang baru saja merampungkan panen secara parsial ditambaknya mengatakan, harga udang ukuran 79 ekor/kg dibeli pengepul seharga Rp 72.300. padahal Desember lalu harga udang ukuranyang sama mencapai Rp 85.000/kg

“Informasi dari pengepul, stok di gudang mereka sudah melimpah, tapi ekspor sejak Natal dihentikan sementara. Karena itu harga mengalami penurunan, “jelasnya. Sejumlah petani udang di Desa Tireman, baru baru ini , menggelar panen parsial ditambaknya. Panen persial dilakukan dengan mengambil sekitar 30 persen populasi udang pada satu tambak.


Panen raya diperkirakan baru akan dilakukan sebulan mendatang. Pada panen parsial, dia mampu menjual hingga 3,1 ton udang. Harga diperkirakan kembali naik saat harga baru sudah ditetapkan pabrik pengeksport. “Kabarnya perusahaan baru akan kembali ekspor bulan depan, atau setelah perayaan Imlek,”ujarnya.

Andi Fatosha,petani lain menambahkan, penurunan harga pada awal tahun ini tak sampai merugikan petani. Pada panen parsial ukuran udang cenderung lebih kecil.

Ia memanen udang ukuran 98 ekor hingga 109 ekor per kilogram dengan harga jual Rp 52.000/kg. ia berharap harga baru sudah ditetapkan saat panen raya tiba, bulan depan.

Budidaya udang jenis vaname menjadi primadona baru petani tambak di Kabupaten  Rembang. Saat harga garam tak lagi menjanjikan, sebagian petani mengubah lahan tambak garamnya untuk budidaya udang secara intensif.

Selain lebih menguntungkan pasar hasil panenan petani di daerah Pati yang merugi, karena lahannya kebanjiran. Saat ini panenan udang kami serap para pengepul dari Sidoarjo, “jelasnya.(Sta /San)

Diperiksa 3 Jam Kepala Dinas ESDM Ditahan WABUP : Banyak Pejabat Ajukan Pensiun Dini


Rembang //

Kebijakan perpanjangan batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak selamanya disambut gembira. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Rembang justru meminta masa pensiunnya dipercepat.

Wakil Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mengemukakan, ada sejumlah pejabat yang meminta pensiun dini. Mereka umumnya pejabat pengguna anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
 
“Ada beberapa yang datang minta pensiun, ada beberapa yang memang sudah akan pension. Ternyata undang-undang keluar Mereka kaget. Ada yang kaget senang, ada yang kaget susah,” ujar Hafidz saat membuka pelatihan kewirausahaan bagi pejabat yang hendak pensiun di Sanggar Budaya Kompleks Museum Kartini Rembang, Kamis (30/1).

Pejabat yang susah, lanjut Hafidz, karena takut adanya ancaman. Ancaman yangdimaksud tak lain khawatir dilaporkan ke penegak hokum atas dugaan kasus korupsi. Maklum, sejak 2013 sudah ada tiga pejabat yang ditahan akibat dugaan kasus korupsi.

Sementara itu Kepala Dinas ESDM ( Energy Sumber Daya Mineral) Kabupaten Rembang Drs H Agus Supriyanto,setelah menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidik Kejari Kamis  (30 /1) langsung ditahan Penasihat hukumnya, Darmawan Budiarto, terlihat ikut mendamping

i.

Penahanan sempat tertunda karena menunggu kedatangan dokter RSU dr R Soetrasno yang diminta memeriksa kesehatan tersangka.Dikawal sejumlah petugas, Agus berjalan kaki menuju Rumah Tahanan (Rutan) persis di sebelah timur kantor Kejari, sekitar pukul 12.00. Mengenakan celana berwarna gelap dan baju hitam bermotif garis putih, dia mengobral senyum dan enteng menjawab pertanyaan wartawan.

"Alhamdulillah saya sehat. Saya sudah mengetahui kalau akan ditahan. Tidak ada persiapan apa-apa. Ikuti saja proses hukum yang berjalan," katanya.
Agus enggan menjelaskan lebih jauh terkait aliran dana proyek fiktif tersebut. "Itu sudah materi penyidikan. Tanya langsung saja ke penyidik," ujarnya singkat.

Sebelumnya Pejabat pembuat komitmen ESDM Abdul Mutaqin sudah ditahan terlebih dahulu. Kedua pejabat ini,kata Kasi Pidsus Kejari Rembang Ali Muchtar terlibat penyalahgunaan anggaran PPID ( proyek percepatan infrastruktur desa) dengan pagu (nilai proyek) Rp 1,5 miliar.
 
 “Saya katakan, mengapa harus takut. Asal berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku, tak perlu takut. Seorang PNS memang sudah diikat aturan dan kedisiplinan, “ papar H Abdul Hafid yang segera mengemban tugas sebagai Bupati pasca masuknya Bupati Rembang M.Salim di LP Kedungpane,Semarang beberapa pekan silam.

 Dia mengungkapkan, seorang pejabat sudah disumpah siap bekerja di mana saja saat dilantik menjadi PNS. Data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rembang menunjukkkan, 80 pejabat dan staf yang mendapat perpanjangan masa kerja. Seorang pejabat eselon dua mendapat tambahan empat tahun (pensiun usia 60). Sebanyak 79 pejabat eselon III serta staf mendapat tambahan dua tahun (pensiun usia 58). “Saya minta mereka tetap semangat bekerja, meski usia tidak muda lagi,” ujarnya.(Hasan)
Rabu, 29 Januari 2014

Karyawan KPH Kebon Harjo Galang Dana Bantu Korban Bencana Alam

Sale //
Selama dua hari terhitung sejak selasa  28-29 Januari 2014 seluruh karyawan Perum perhurtani KPH Kebon Harjo Sale mengumpulkan dana secara sukarela untuk membantu sejumlah warga yang menjadi  Korban bencana alam

Penggalangan dana yang kami laksanakan selama dua hari  kepada seluruh karyawan Perum KPH Kebon Harjo ini untuk membantu warga Atas berbagai musibah yang terjadi diwilayah Rembang khususnya di wilayah Kecamatan Sale seperti halnya apa yang dialami  Korban longsor yang menimpa Rumah salah satu warga Bitingan beberapa pekan lalu 
“Setelah selesai kami lakukan berbaikan  rumah warga yang rusak parah akibat tertimpa batu seberat puluhan ton dan semua  biayanya seluruhnya ditanggung oleh Perhutani, kami juga berencana  pekan ini memberikan bantuan dalam bentuk sembako kepada warga sekitar Desa Bitingan  “Ungkap  Wakil Kepala Administratur (Waka Adm) KPH Kebonharjo, Asep Ruskandar rabu (29/1)


 Asep menerangkan alasan Perhutani menanggung pembiayaan dan memberikan bantuan tersebut  dikarenakan rumah yang terkena bencana tersebut berada dalam lingkup pangkuan hutan. Sehingga perhutani merasa perlu  untuk membantu penanganan bencana tersebut ,bantuan  sembako ini bertujuan untuk meringankan beban warga .”terangnya (Hasan)

Selasa, 28 Januari 2014

Satu Nelayan Pengguna Jaring Cotok Diamankan


Sarang //
Lantaran dikeluhlkan banyak  nelayan  kecil  karena kerap merusak alat tangkap rajungan  Tim gabungan dari dinas kelautan dan perikanan, Satpol Air, dinas  perhubungan dan TNI Angkatan  dan aparat kepolisian  laut berhasil mengamankan 1  alat tangkap jaring cotok yang diperguinakan nelayan untuk menagkap ikan di wilayah perairan Sarang    jaring cotok beserta   Judi 44 th warga RT 06 RW O3 Desa Kragan pemilik kapal yang  terjaring dalam operasi  saat  mengambil ikan itu  langsung diamankan  di Pos Kamla

Eko Siswanto 37 tahun salah satu nelayan warga RT 06 RW O2 Desa Sendangmulyo Kecamatan Sarang mengaku geram  karena  masih kerap menjumpai nelayan yang menangkap ikan dengan jaring cotok. Ia bersama  rekannya juga mengaku  sering  bersitegang dengan nelayan jaring cotok, karena merasa merugikan nelayan kecil. 
 
 
"Padahal saat musim angin timuran sepert i saat  ini, banyak ikan yang menepi ke perairan dangkal karena masih kita jumpai  nelayan  lain yang menggunakan jaring cotok   terpaksa  kami bersama kawan kawan  melaporkan kepada petugas yang berwenang  hal ini  kami lakukan untuk menghindari  adanya tindakan main hakim sendiri  “terangnya

“Selain berdampak pada penghasilan nelayan kecil seperti kami  jaring cotok juga berbahaya bagi lingkungan, karena biota laut akan terjaring semuanya. nantinya kami tinggal mendapati sisa ikan yang kecil-kecil saja. Kami berharap, aparat terkait secara rutin menggelar patroli untuk merazia penggunaan jaring cotok di wilayah Sarang " pintanya.

Komandan Pos TNI AL Rembang Letda Hartono ditemui  wartawan usai oprasi mengatakan Jaring cotok atau pukat harimau mini, memang dilarang untuk menangkap ikan di laut,karena merusak ekosistim laut. Jaring jenis ini juga dikeluhkan banyak nelayan karena kerap merusak alat tangkap rajungan  kami Sering menggelar operasi  , bahkan tidak sedikit nelayan yang ditangkap.Nelayan yang menggunakan jaring cotok umumnya nelayan di pesisir pantai  laut utara (pantura).Namun belakangan ini entah kenapa kok masih ada  nelayan  yang membandel  menggunakan pukat harimau mini itu.”ungkapnya

Hartono menambahkan Penggunaan jaring cotok ini sangat disayangkan oleh petugas karena selama ini pihaknya  telah seringkali melakukan pembinanan kepada para nelayan. Untuk mmemberikan  efek jera alat tangkap jaring cotok terpaksa  disita dan diamankan, tentunya dengan melakukan pembinaan kepada nelayan tersebut, apabila perbuatannya diulangi lagi tentunya ada sanksi tegas sesuai perda yang ada. “terangnya (Hasan)
Senin, 27 Januari 2014

Tiga Hari Disedot Banjir Kiriman Tak Surut

Sarang //

Sebanyak  2 unit pompa digunakan untuk menyedot  banjir yang melanda halaman  pemukiman warga di dua pedukuhan Desa Kalipang  Kecamatan Sarang  sejak  Jum’at  24  hingga senin 27 januari 2014 kendati Banjir kiriman  tidak masuk kerumah warga  hanya menggenangi   perkampungan di dua dusun  warga    semakin cemas    terlebih  Tingginya Curah hujan selama sepekan ini mengantisipasi agar air tidak masuk kerumah   warga secara bersama sama menyedot  air dengan pompa air
"Ada  dua  unit pompa yang digunakan untuk melakukan penyedotan air banjir di pemukiman warga," kata  Sunipan perangkat desa setempat  Senin (27/1) 





Sunipan menambahkan  Air  yang menggenangi  halaman pemukiman warga, dan lapangan tersebut datang dari   sawah diselatan desa karena kondisi curah hujan deras  dan minimnya saluram ((Draenase)  meyebabkan air tidak  bisa mengalir  ke laut dan menggenangi halamam pemukiman 
di dua dusun “ungkapnya

Dijelaskannya, ketinggian air di halamamn pemukiman warga saat ini  30  sentimeter hingga 50 sentimeter. Meski sudah berangsur surut setelah disedot dengan pompa  namun kondisinya sangat lama sebab hujan masih terus turun.’tandasnya

Sementara itu Camat Sarang Edi Kiswanto saat dikonfirmasi  terkait hal itu mengucapkan rasa terimaksih kepada warga masyarakat  desa kalipang yang bergotong royong  ia menjelaskan  curah hujan yang tinggi selama sepekan ini   membuat debit  air semakin tinggi hingga menggenangi halaman pemukiman warga

“Air  berasal dari areal pesawahan yang ada di selatan desa  akibat kondisi minimnya draenase ditambah  jarak sungai dengan dua pedukuhan itu  membuat air sulit mengalir  untuk itu kami berencana kedepan akan segera berupaya mengusulkan penataan saluran “ungkapnya (Hasan)




Minggu, 26 Januari 2014

Tiga Bendungan Diawasi ,Tiga Tongkang Kandas

Rembang //

Hampir sepekan sejak cuaca ekstrem melanda, ratusan kapal nelayan di wilayah Kabupaten Rembang  tidak berani melaut. Para pemilik kapal memilih untuk menyandarkan kapal mereka di dermaga di sepanjang pantura. Akibat menganggurnya para ABK ( awak buah kapal) membuat mereka terjerat hutang. Disisi lain, harga berbagai jenis ikan terus melambung.



Sementara  itu berdasarkan pantauan wartawan akibat ombak dan badai menyebabkan tiga buah kapal tongkang yang memuat batu bara untuk memasok kebutuhan PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Kecamatan Sluke,  mengalami kandas. Satu buah kapal tongkang terdampar di pantai Binangun, kecamatan Lasem, bahkan satu tongkang juga terdampar di pantai Dasun Lasem dan satu lainnya di perairan Sluke.
“ Awalnya nelayan melihat kapal tongkang itu cukuyp jauh dari pantai, namun sekarang malah mendekat ke bibir pantai karena terus didesak dengan arus yang kuat,” kata Dibyo (50) nelayan Binangun, Lasem Jumat kemarin.

Keberadaan kapal tongkang yang kandas menurut nelayan tradisional yang nekat mencari ikan di bibir pantai dinilai sangat mengganggu,sehingga para nelayan di kawasan itu meminta kepada pemilik kapal tongkang segera menarik ke tengah laut.

Hasil pantauan,akibat tingginya curah hujan, membuat beberapa waduk besar di wilayah ini mengalami peninggian elevasi. Kepala BadaN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kab Rembang Drs Suharso sudah meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana untuk mengecek ke lokasi. “ Sangat tidak bisa dibayangkan bila waduk-waduk nanti dibuka atau justru jebol akan mengakibatkan banjir melanda pemukiman warga,” kata Suharso mengantisipasi. Beberapa bendung besar itu diantaranya, bendung Lodan di Kecamatan Sarang, Benndung Panohan di Kecamatan Sulang serta Bendung Banyukuwung di Kecamatan Sumber. (Sta /Hasan.)
Sabtu, 25 Januari 2014

Ngutil Di Alfamart , Pria Bertato Nyaris Dihajar Massa

Rembang //
Gerak-gerik mencurigakan seorang pengunjung Alfamart cabang Tanjungsari Kecamatan Rembang pada Jumat malam 24 Januari 2014. terus diawasi secara sembunyi-sembunyi oleh beberapa karyawan. Walhasil begitu ketahuan kalau mengutil, orang tersebut lantas ditangkap meski sempat erjadi kejar-kejaran dengan sejumlah karyawan Alfamart.

Warga sekitar yang mendengar ada seorang pria tertangkap basah mencuri di Alfamart segera menuju hypermart tersebut. Mereka tersulut emosinya dan bermaksud mengeroyok pelaku.

Hartono, salah satu karyawan Alfamart menjelaskan, untuk menghindari amukan massa diputuskan memasukkan pelaku di dalam toko. Berikutnya melaporkan kejadian adanya tindak pencurian dan tertangkapnya pelaku.

Hartono sebutkan para karyawan sempat panik karena massa terus berteriak dari luar toko, meminta pelaku dikeluarkan. Beruntung aparat kepolisian segera datang, namun demikian proses evakuasi pelaku tersendat karena massa terus menunggu di luar Alfamart.

Kurang lebih satu jam tertahan di dalam toko, akhirnya pelaku berhasil dikeluarkan dan dilarikan ke Mapolsek Kota. Seterusnya disidik dan dalam pengakuannya bernama Abdul Rokhim,usia 35 tahun warga Desa Runting Kabupaten Pati (Hasan)

Crax Galang Dana Bantu Korban Banjir

Rembang //

Bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti  di wilayah Kabupaten Rembang dan sekitrarnya membuat sejumlah pihak merasa prihatin dan ingin membantu meringankan para korban bencana banjir seperti  halnya apa yang dilakukan pemuda penggila hobi ekstrim. CRAX (Community of Rembang Accident eXtreme), Sabtu sore (25/01) sekira jam 15.30 WIB turun ke jalan untuk melakukan aksi penggalangan dana di perempatan Jl Kartini Kec.Kota Rembang.
 
 
 




Meski komunitas ini berbasis olahraga, namun sejumlah pemuda ini tak ragu dan tak malu untuk menggalang dana. Dengan target pengguna jalan yang melintas, CRAX bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Rembang. Sehingga hasil dana yang didapatkan dari aksi penggalangan dana itu, selanjutnya dipasrahkan ke PMI untuk bisa dimanfaatkan peduli bencana yang terjadi.


Andreas, selaku ketua CRAX menjelaskan, dengan kerjasama PMI diharapkan dalam pemanfaatan dana bisa lebih tepat sasaran. Jika tim penggalag dana yang turun ke lapangan untuk memberikan sumbangan, dikhawatirkan tidak tepat sasaran, “Selain itu, dengan kerjasama ini kami bisa menggunakan logo PMI untuk penggalangan dana sehingga dari pengguna jalan maupun donatur yang ada, tidak lagi ragu dalam penyumbangan dana,” jelasnya.


Uniknya dalam penggalangan dana, para pemuda yang mayoritas masih duduk di bangku sekolah ini, sebagian ada yang menggunakan inline skate (sepatu roda) dalam penggalangan dana serta beraktrasi ringan di jalan saat lampu menyala merah.
Sementara itu, ketua umum CRAX Bagus menerangkan pemilihan lokasi perempatan jaeni dirasa sangat tepat, “sebelumnya persimpangan ini memang sudah cukup padat, apalagi saat ini sebagian pengguna jalan yang bertujuan semarang lebih memilih jalur purwodadi guna menghindari banjir, sehingga volume kendaraan yang melintas lebih banyak,” terangnya.


Tidak hanya CRAX dalam aksi penggalangan dana, tetapiu beberapa relawan bahkan komunitas lain juga ikut dalam aksi penggalangan serupa. Standup Indo Rembang salah satu komunitas stand up comedy ini juga melakukan aksi penggalangan dana meski terpisah dengan CRAX. Mereka melakukan aksi penggalangan dana dengan open mic di tugu segitiga dan menghibur penonotonnya. Melalui dana yang diberikan oleh penonton lalu dijadikan satu dengan dana yang berhasil didapatkan oleh CRAX selanjutnya dipasrahkan ke PMI Rembang.]\


Diharapkan, dengan aksi sosial yang dilakukan sejumlah pemuda di Rembang ini dapat menginspirasi pemuda lainnya khususnya di Rembang agar mengutamakan kegiatan positif. Seiring dengan berbagai bencana yang terjadi di Indonesia, seperti banjir, tanah longsor, hingga gempa yang baru-baru ini terjadi. (Hasan
Jumat, 24 Januari 2014

Jalan Penghubung Antar Desa Ambles ,Satu Rumah Roboh, 95 KK Terisolir

Rembang//
Jalan antar desa sepanjang 500 meter yang menghubungkan Desa Bendo menuju Desa Labuan Kidul Kecamatan Sluke ambles sedalam satu meter, mengakibatkan satu rumah roboh dan tiga rumah lainnya terancam, Jumat (24/01) sekitar jam 1.30 WIB dini hari.

Dari peristiwa ini, tercatat 95 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Dukuh Kemiri siji RT 14 dan RT 15, terisolir lantaran akses  jalan menuju dukuh tersembut lumpuh total. Sementara itu 3 rumah warga masing-masing milik Tasmuji (33), Darmani (45), dan Darmani (38) yang berada disebelah selatan rumah korban dalam status siaga akibat tebing setinggi 4 meter ikut retak.



Salah satu saksi mata dilokasi kejadian Kusaeri (40) mengatakan, kondisi retaknya jalan sebenarnya sudah diketahui korban, sejak tiga hari sebelum kejadian. Apalagi rumah yang baru dalam proses pembangunan itu sebagian dinding penyangga utama sudah terlihat retak.  Karena takut, korban bersama kesembilan anggota keluarganya mengungsi ke rumah tetangga terdekat guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.

“Seluruh anggota keluarga selamat  mereka sebelumnya sudah mengungsi kerumah tetangga terdekat,” kata kusaeri dilokasi kejadian.

Menurut pengakuan korban, Suyadi (42) dia bersama sembilan orang keluarganya selamat,  namun demikian kerugian material yang dialminya ditaksir mencapai Rp. 30 juta lebih.

“Rumah ini sebenarnya masih dalam proses pembangunan, posisinya memang dekat dengan jalan. Tiga hari sebelum kejadian kami melihat jalan retak karena hujan terus- menerus rumah kamipun juga ikut retak sehingga kami bersama anggota keluarga tak berani menempatinya,” kata Suyadi menjawab pertanyaan awak media.

Dia menagatakan, pernah mendapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Rembang berupa material pembangunan rumah. Namun untuk kebutuhan mendirikan rumah atas biaya sendiri. Dia berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat memberikan bantuan dana untuk memperbaiki ataupun mendirikan rumahnya kembali.

“kami berharap pemerintah dapat membantu dana untuk memperbaikan, karena kami berasal dari keluarga yang tidak mampu,” harapnya.

Terpisah Kades Bendo Drajad mengatakan, pihaknya bersama warga masyarakat dibantu aparat TNI/Polri mengadakan gotong-royong guna membersihkan puing-puing material. Selanjutnya juga akan menggusahakan pembangunan jalan darurat supaya akses jalan yang terputus dapat berjalan normal.

“Kami akan mengupayakan pembuatan jalan darurat, mengingat sejumlah warga terlebih pelajar yang tinggal di dusun Kemiri Siji masih terisolir,” katanya. (Sutrisno/R).


Kamis, 23 Januari 2014

Penderita Cikungunya Dan DB Menyebar Di 14 Kecamatan

Rembang //

Wakil Bupati Rembang H. Abdul Hafidz meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang untuk proaktif dalam penanganan penyakit menular di musim penghujan ini terutama chikungunya dan demam berdarah. Instruksi disampaikan kala melihat fogging di Desa Ketanggi yang termasuk endemik di wilayah Kecamatan Kota.

Abdul Hafidz ungkapkan pada awal tahun 2014 tercatat 78 kasus chikungunya dan demam berdarah. Apresiasi diberikan Wabup kepada DKK Kabupaten Rembang karena tindakan konkret dalam mengatasi penyebaran penyakit agar tidak meluas dan tidak terlalu banyak prosedur
birokrasi. “Harus terus berkoordinasi dan penanganan terus digalakkan. Selain itu tidak hanya pengobatan, pencegahan merupakan hal yang jauh lebih penting, oleh karena itu diperlukan sosialisasi pencegahan di masyarakat,” pintanya.


 Sementara itu Kepala DKK dr Ali Syofii mengatakan terjadinya penyakit chikungunya dan demam berdarah dimulai di Bulan November yakni di Desa Magersari Kecamatan Rembang terdapat 6 kasus, Desa Waru 20 kasus, pancur 27 kasus, Lasem 26 kasus, Sulang 32 kasus. Di bulan Januari penderita chikungunya dan demam berdarah sudah mencapai 78 kasus hampir diseluruh kecamatan. “Penyebab chikungunya dan demam berdarah sama yakni virus yang dibawa oleh nyamuk aides aigepty oleh karena itu jika terjadi chikungunya dikhawatirkan sebentar lagi akan terjadi demam berdarah. Namun demikian pada tahun 2013 kasus DB di Rembang menurun dibanding tahun sebelumnya,” paparnya.

Agar tidak meluas sambung Ali Syofii, DKK sudah mengadakan langkah-langkah yaitu pengobatan untuk penderita, penyelidikan epidemiologi dilingkungan sekitar korban, jika ditemukan jentik-jentik
dan nyamuk disekitar rumah penderita dilakukan fogging diseratus rumah sekitar rumah penderita. Hal lain yang dilakukan adalah penyuluhan cara penanggulangan. “Hal yang lebih penting dan paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M yaitu menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang beresiko menyimpan air dan dilakukan secara serempak,” ujarnya.

Sedangkan untuk foging tambah Ali Syofii tindakan tersebut kurang efektif selain biaya tinggi yaitu mencapai Rp 400 rb – 500 rb sekali foging. Juga hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik-jentik atau telur nyamuk. “Namun demikian tahun 2014 dianggarkan cukup untuk
kegiatan selama satu tahun ini,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati bersama rombongan selain melihat kegiatan foging juga menjenguk kondisi rumah korban penderita chikungunya.(Hasan)
Rabu, 22 Januari 2014

DPC PD Rembang Terancam Pecah Kongsi ,Gunasih : Saya Hanya Menjalankan Tugas Jangan Kebakaran Jenggot Dulu

Rembang //
Pasca penahanan Bupati Rembang sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Rembang Moch Salim oleh Polda Jateng, memicu protes di jajaran pengurus Partai Demokrat Rembang. Akibat protes   itu  kini pengurus terancam pecah kongsi gara-gara penunjukan Gunasih selaku pejabat sementara (Pjs) sebagai ketua DPC Demokrat Rembang dianggap kader lain tidak sesuai prosedur dan terlalu cepat dilakukan tanpa berembuk secara fair.

Protes terhadap penunjukan Gunasih sebagai pengendali sementara partai berlambang bintang mercy ini. Diungkapkan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Rembang, Harno. Menurut Harno juga Wakil Ketua Fraksi dan PAC Partai Demokrat Pamotan, penunjukan Gunasih sebagai pengendali sementara partai, tidak diketahuinya. Apalagi Harno mendengar kabar di luaran bahwa ada beberapa PAC yang telah menandatangani surat pengajuan Gunasih sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Sementara dirinya dan beberapa PAC lain tidak tahu menahu pengajuan tersebut.
“Ini memunculkan ada kesan dua kubu di Demokrat Rembang, yakni kubu saya dan kubu Gunasih. Sebenarnya kami bisa menghormati usulan itu, jika dilakukan secara fair, terbuka, dan sesuai prosedur,” katanya.

 

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD ini menduga penunjukkan Gunasih itu juga tidak dengan persetujuan beberapa PAC. Sebagai Ketua PAC Pamotan, sebab dia mengaku tidak pernah diajak berembug mengenai penunjukkan Pjs Ketua DPC itu. “Begitupula dalam kapasitas saya sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, saya merasa tidak pernah diajak berembung tentang penunjukan Pjs Ketua DPC itu. Karenanya, saya mempertanyakan tentang penunjukkan itu,”

Tidak hanya itu Harno pun mengatakan sangat menyesalkan penunjukan Gunasih itu karena disaat Partai Demokrat tengah berkabung pasca penahanan H Moch Salim, justru sekarang beberapa pengurus DPC tergesa melakukan penunjukkan Pjs Ketua DPC Partai Demokrat.

Menurut dia gerak cepat yang dilakukan sebagian pengurus DPC Partai Demokrat Rembang yang menunjuk Gunasih sebagai pengendali sementara partai, terkesan saling colong.”Seharusnya mereka bisa berlaku santun dalam berpolitik tidak perlu saling colong Mereka yang mau tanda tangan pengusulan diajak, yang tidak ditinggal,” ungkapnya.

Dia mengatakan semestinya penunjukkan Pjs Ketua DPC bisa dilakukan sesuai mekanisme. Yaitu, menunggu keputusan DPD Partai Demokrat Jawa Tengah terkait caretaker DPC Partai Demokrat Rembang. Bila DPD Partai Demokrat meminta DPC untuk menunjuk Pjs Ketua DPC, dilaksanakan dengan mekanisme musyawarah antara DPC, PAC dan Fraksi Partai Demokrat. “Jika mekanisme ini dilewati kami tidak keberatan. Namun kalau langsung ditunjuk tanpa mekanisme, justru rawan memancing konflik dan perpecahan kongsi,” ungkapnya.

Harno berharap penunjukkan Gunasih itu ditinjau ulang.”Akan lebih baik bila penunjukkan Pjs Ketua DPC melalui mekanisme. Mereka yang tidak puas dengan penunjukkan langsung juga akan lebih legawa bila Pjs ditentukan melalui mekanisme yang berlaku,” pintanya.

Sementara itu secara terpisah Gunasih saat dikonfirmasi terkait protes dari rekan sesama kader partai Demokrat itu.pihaknya mengatakan dirinya hanya menjalankan tugas pengendali kegiatan sementara yang langsung ditunjuk oleh Ketua DPC (M.Salim .red) yang diteruskan oleh Sekertaris DPC melalui seluler kepada saya . hal itu menurut saya wajar  dan sah –sah saja terlebih saat ini menjelang Pemilu tentunya jadwal kegiatan sangat padat  ,terkait dengan  Pjs Ketua DPC hingga kini saya sendiri saja tidak tau ,yang saya ketahui saya hanya menjalankan tugas sementara dari DPC bukan berarti diangkat Pjs  mungkin kawan kawan saja yang kebakaran jenggot

”Yang jelas saya hanya menjalankan perintah menjalankan seluruh kegiatan DPC agar kegiatan partai tetap berjalan jangan sampai  kegiatan kosong  saat ini tentunya yang  harus dipikirkan terlebih   menjelang pemilu legeslatif yang tinggal dua bulan lagi “ungkapnya (Hasan)
 

Kepergok Hendak Curi Motor ,Residivis Babak Belur Dikeroyok Massa


Sarang //
Residivis kambuhan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bernasib apes saat beraksi. Pelaku kini tergolek tak berdaya di rumah sakit akibat terluka parah dikeroyok oleh massa.

Sunaryo aliasn Leles , warga Desa/Kecamatan Sale sepertinya tak pernah jera meski beberapa kali harus menghuni rumah tahanan karena tertangkap dalam kasus curanmmor. Residivis kambuhan itu kali ini bernasib apes, terluka parah dikeroyok warga ketika ketahuan sedang menjalankan aksinya melakukan pencurian sepeda motor di Kecamatan Sarang, dini hari tadi.

Jumadi Marjuki 5o th , warga RT 2-RW 1 Desa Bajing Meduro Kecamatan Sarang, pemilik sepeda motor sasaran Sunaryo saat ditemui menjelaskan kamis dinihari pukul 02. 30 dia barusan pulang dari mengirim pakan ternak di Desa Sukolilobancar Kabupaten Tuban dan sepulangnya kemudian korban memarkir sepeda motor di samping rumah. Tak berselang lama dia mendengar suara mesin sepeda motor berbunyi, lantaran curiga kemudian keluar rumah dan kaget karena melihat ada orang sedang berusaha menjalankan sepeda motornya.

                                          Naryo Alias Leles TSK Curanmor Dan Kunci Leter T

Lanjut Jumadi spontan dia mengejar orang tak dikenal tersebut dan mendorongnya sehingga terjatuh, seterusnya mereka bergumul. Mendengar suara gaduh Markhamah istri Jumadi menyusul keluar rumah dan saat melihat suaminya duel dengan orang tak dikenal maka langsung berteriak minta tolong.

Warga yg mendengar teriakan sambung Jumadi, kemudian berhamburan keluar rumah menuju kediamannya. Begitu mengetahui dia berguml dengan orang tak dikenal yang bermaksud mencuri sepeda motor, membuat emosi massa melonjak dan mengeryoknya.

Beruntung aparatur desa yang mengetahui adanya kejadian tersebut segera mengontak Polsek Sarang, tak lama berselang aparat kepolisian datang dan berhasil mengamankan plaku dari amukan massa kemudian dibawa ke Mapolsek. Namun karena luka yang dialami cukup parah, akhirnya pelaku dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Sarang, AKP Yaliadi saat dihubungi menjelaskan, pihaknya sedianya akan menyidik pelaku. Akan tetapi melihat yang bersangkutan terluka parah, kemudian dibawa ke RSUD Rembangm guna mendapat perawatan. Kondisi pelaku yang belum stabil belum memungkikan untuk disidik, sehingga penyidian akan dilakukan menunggu yang bersangkutan siap diperiksa.

Sunaryo sendiri hingga Kamis pagi terlihat tergolek tak berdaya di sala satu ruang rawat inap RSUD Rembang, denan posisi tangan terborgol di ranjang. Dari keterangan lanjutan pihak kepolisian diketahui bahwa dia adalah residivis kambuhan kasus curanmor dan bebrapa kali menghuni rumah tahanan.(Hasam)
Minggu, 19 Januari 2014

Puluhan Tahun Pudar ,Ranjen Gugur Gunung Kembali Digalakkan

Lasem //
Tradisi Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang bermanfaat bagi masyarakat luas 
Semakin cepatnya pertumbuhan perekenomian dan pembangunan  banyak perubahan yang pundamental  terjadi terhadap budaya dalam masyarakat bukan hanya di perkotaan saja tapi  kini sudah mulai merambah ke desa desa , Dimana budaya luhur nenek moyang bangsa Indonesia yaitu budaya gotong royong  terasa sudah semakin pudar dan ditinggalkan banyak orang

Dulu Budaya Gotong royong biasanya dilakukan warga masyarakat pada hari minggu , dimana warga ada yang sudah libur dari pekerjaan, mereka bergotong royong membersihan jalan, got-got dan saluran air dari sampah disekitar lingkungan tempat mereka tinggal terlebih saat musim penghujan sekarang ini ,banjir terjadi dimana mana  baebagai macam penyakit menyerang ,banyak yang menganggap terjadinya banjir  disebabkan kurang bagusnya sistim  draenase (saluran ) saja tapi juga   akibat ulah manusia yang membuang sampah seenaknya saja


Walaupun demikian budaya  gotong royong tersebut ternyata  masih terlihat  dilakukan oleh masyarakat Desa Binangun Kecamatan Lasem Minggu 19 Januari 2014. tak mau budaya itu pudar sejumlah pemuda yang tergabung dalam karang taruna kembali memberi semangat kepada warga lain untuk menggalakkan kembali budaya  gotong membersihkan jalan, saluran air dan lain sebagainya. 

Amrin 54 th salah satu warga RT 2 RW 01 Desa Binangun lasem disela- sela kegiatan menuturkan dulu  didesa Binangun  setiap minggu sekali ada gugur gunung ranjen atau yang mudah dimengerti  Gotong royong dilakukan secara berkelompok setiap minggu sekali saat warga libur bercocok tanam bekerja ,baik itu membersihkan desa membangun atau membetulkan mushola  sekolah yang rusak sekitar tahun 1980 warga selalu semangat , namun beberpa puluh tahun terakhir ini tradisi turun temurun leluhur itu sudah ditinggalkan entah kenapa ,untuk itu kami sebagai warga masyarakat ingin membangkitkan semangat gotong royong itu digalakkan kembali demi kepentingan bersama 
"Saya sangat merasa prihatin kalau tradisi leluluhur itu semakin pudar untuk itu kami selalu meminta kepada generasi muda seperti karang taruna terus menggalakkan kegiatan ini "ungkapnya 

Amrin menambahkan setelah puluhan tahun punah  dengan dimulainya lagi semangat bergotong royong ini tentunya kami berharap kedepan Desa kami semakin indah bersih sehat  dan bisa mengantisipasi bahaya banjir saat musim penghujan tiba seperti akhir akhir ini kita ketahui dimana mana  banjir melanda  kami merasa sangat prihatin , untuk itu  kami yang tua harus mampu menumbuhkembangkan kembali semangat kegotong royongan yang ada dimasyarakat dahulu kepada para pemuda didesa Binangun , yaitu  dengan cara terjun langsung dan memberikan contoh kepada masyrakat luas seperti yang sudah di lakukan karang taruna  saat ini "tandasnya 

Sementara itu Kepala Desa Binangun Edi Purwoko yang juga mantan ketua karang taruna mengakui kalau didesanya selama puluhan tahun terakhir Gotong royong atau yang biasa disebut warga Binangun Gugur gunung lama menghilang karena perkembangan zaman 

"Saat ini tradisi lama seperti gotong royong yang ada dimasyarakat dahulu, kini sedikit demi sedikit sudah mulai punah., sebagai generasi penerus tentunya kami ingin  membangkitkan kembali kebiasaan/tradisi lama tersebut dengan mengadakan bhakti sosial  dengan mengajak masyarakat untuk secara bersama bergotong royong membersihkan jalan selokan gorong gorong jembatan dan irigasi seperti hari ini yang kami laksanakan, sebagai generasi penerus tidak boleh meninggalkan kebiasan masyarakat terdahulu  dan dari kegiatan yang seminggu sekali kita laksanakan tentu  manfaatnya sangat besar selain untuk olah raga juga sebagai ajang silahturahmi warga secara rutin "tandasnya 

Kegiatan Gotong royong mulai pagi hingga siang hari oleh   warga desa Binangun yang dipelopori oleh  karang taruna dan Kelompok sadar wisata (Pokdarwis ) bersama perangkat desa setempat itu juga dibantu anggota Koramil Lasem (Hasan)
Sabtu, 18 Januari 2014

Mengaku Tidak Sengaja ,Wabup Sebut Dirinya Bupati


Sedan //
Tidak mampu menahan diri  dan merasa  tidak sengaja  dan kebablasan dalam berbicara Wakil Bupati Rembang, Abdul Khafidz di hadapan ratusan orang  menyebut dirinya sebagai Bupati . Kalimat tersebut terlontarkan   saat  memberikan sambutan pada acara peringatan Maulid Nabi dan Hari jadi Yayasan Riyadlatuth Tholabah  ke 66 di Desa Sedan  kecamatan Sedan  Sabtu (18/1) siang. 

Ucapan secara polos  sambutan Wakil Bupati Rembang itu  spontan  membuat  ratusan tamu undangan yang hadir pada acara itu spontan memberikan tepuk tangan penuh arti. Namun, setelah tahu apa yang ia sampaikan salah, buru-buru Wakil Bupati meralat ucapannya.  yang kebabkasan



Saat dikonfirmasi oleh awak media  usai  acara , dengan tegas Wabup mengatakan apa yang ia sampaikan pada sambutan tadi merupakan unsur ketidak-sengajaan. Dalam hati ia sama sekali tidak memiliki niat untuk mengeluarkan pernyataan tersebut, apalagi di depan khalayak.


Sementara saat  disinggung  apakah sudah menjenguk Bupati Rembang di Semarang, Abdul Khafidz mengaku  sudah dua kali menjenguk ,Ia mengungkapkan, kedatangnnya menjenguk bupati Rembang merupakan tugas  koordinasi terkait urusan pemerintahan.

Selain koordinasi, kedatangan Wabup menjenguk Bupati Salim juga merupakan rasa menghargai atas kapasitas yang bersangkutan sebagai Bupati Rembang. Dalam kunjungannya itu, secara khusus ia mengaku dipesani oleh Bupati agar pelayanan masyarakat jangan sampai terganggu.”Ungkapnya (Hasan)

Puluhan Tomas Ingatkan Para Caleg Hindari Black Campaign

Sale //
Bertempat di gedung pertemuan Kesambi  KPH Kebon Harjo Kecamatan Sale  jumat  sabtu (18/1) puluhan tokoh masyarakat Kecamatan Sale Rembang dan Jatirogo  Tuban Jawa Timur  berlangsung . Acara bertajuk Malam Keakraban Ciptakan Sale Damai 2014 acara tersebut digelar  dengan maksud dan tujuan  dalam rangka menjelang pemilu legeslatif  agar berjalan damai  dan aman acara malam keakraban itu  juga dihadiri seluruh calon anggota Legeslatif dari Daerah Pemilihan Sale –Pamotan dan seluruh karyawan peum perhutani kPH Kebonharjo

Koordinator Acara, Bambang Susilo  disela –sela kegiatan  mengatakan pertemuan tersebut sengaja digelar dalam rangka mengingatkan kembali kepada para Caleg agar bertarung secara ksatria. Mereka tidak mempergunakan cara-cara kotor seperti black campaign, perusakan, intimidasi dan sejenisnya. Menurut lelaki asal Desa Mrayun ini ada hal yang lebih penting dari itu semua. Kepentingan untuk menciptakan Sale tetap kondusif sebagaimana selama ini terjadi.

Hal mendesak lainnya yang diharapkan Bambang melalui acara Malam Keakraban tersebut adalah penyadaran kepada calon wakil rakyat agar jika kelak terpilih tidak melupakan janji dan tujuan awal sebelum mencalonkan diri. Sehingga kelak mereka akan menjadi wakil rakyat yang benar-benar mampu menjadi penyambung lidah rakyat. Mampu merasakan keluh kesah masyarakat sekaligus memberikan solusi terbaik.

Salah seorang peserta yang juga anggota DPRD Rembang, Aang Masykur Rukhani mendukung dengan adanya kegiatan yang diadakan Gedung Kesambi tersebut. Pasalnya ide untuk mengumpulkan tokoh masyarakat dengan calon wakil serta wakil rakyat menjelang Pemilu baru sekali ini terjadi. Menurutnya ini merupakan ide orisinil dari masyarakat yang cukup luar biasa.

Aang menandaskan perlunya masyarakat mengingatkan kepada wakil rakyat juga kepada calon wakil rakyat agar selalu ingat kepada tujuan awal mereka. Menurutnya di sinilah awal meletakkan fondasi awal perjuangan. Tidak untuk memperjuangkan diri sendiri tapi memperjuangkan masyarakatnya.

Namun Aang menyayangkan ada anggota DPRD Rembang dari dapil Pamotan Sale yang tidak mau menghadiri acara tersebut. Terlebih kepada Caleg yang ternyata ogah hadir membaur bersama masyarakat.(Hasan)
Jumat, 17 Januari 2014

Nasib Ketua DPC Demokrat Tunggu DPP

Rembang //
Pasca penahanan Bupati Rembang M.Salim oleh penyidik Polda Jateng beberapa hari lalu masih menyisakan banyak persoalan di Kabupaten Rembang. Sejumlah kader partai penguasa ini mempertanyakan kelangsungan partai, karena M Salim yang juga ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rembang diprediksi masuk tahanan untuk jangka waktu yang cukup.

Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kab Rembang Ir H Soenarto saat ditemui baru baru ini  (16/1) mengakui,pihaknya telah mengumpulkan beberapa pengurus dan kader tingkat kecamatan mensikapi ditahannya sang ketua DPC Partai Demokrat Kab Rembang oleh Polda Jateng. Ironisnya, para kader partai Demokrat mayoritas menganggap bila penahahan sang ketua partai demokrat tersebut hanya kesalahan administrasi belaka.


Pengacara Bupati Rembang Edy Haryanto SH
 “ Para kader partai demokrat di Rembang menjunjung azas praduga tak bersalah dan menanti final proses hukumnya. Namun mayoritas kader tetap menganggap jika HH Salim tidak bersalah atas dakwaan korupsi APBD Rp 4,1 miliar melalui BUMD  PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ),” jelas Ir H Soenarto. Ditambahkan, DPC Partai Demokrat Kab Rembang masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari DPP Partai Demokrat. Hal itu,tambah Soenarto pengangkatan ketua DPC Kabupaten dilakukan oleh DPP.

Sementara itu gejolak masyarakat terkait penahanan Bupati Rembang HM Salim cukup beragam. Dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cukup vocal di Rembang justru tengah menggiring agar penyidik tipikor melanjutkan dakwaan berlapis dengan TPPU ( tindak pidana pencucian uang) yang dilakukan Bupati HM Salim.

 “Mestinya masih banyak kasus korupsi yang dilakukan Bupati  selama menjabat selama dua periode,sehingga sangat layak penyidik kembali mengungkap tentang tindak pidana pencucian uang (TPPU),” kata Ketua LesPem (lembaga pemberdayaan masyarakat) Bambang Wahyu,kemarin.  
 
 Wacana soal digelindingkannya TPPU terhadap Bupati M Salim langsung ditepis oleh pengacara HM Salim, Edy Haryanto,SH. Menurut Edy,dalam kasus PT RBSJ kliennya masih perlu diuji di pengadilan dalam BAP dakwaan korupsi. “ Jadi di pengadilan nanti bukan materi soal dakwaan pencucian uang negara,” tepis Edy singkat. (Sta/Hsn )

Pelaku Diduga Spesialis, Kaca Dipecah Puluhan Juta Amblas


Rembang //

Aji  Surdji  57 th warga  Jl. Lamongan V1  RT 15  RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor Semarang  Jumat  siang  tgl 17 Januari   2014 mengalami nasib sial lantaran uang tunai  puluhan juta  rupiah didalam mobil disikat kawanan pelaku curas,

Berdasarkan informasi yang dihimpun  kejadian bermula  saat itu korban  perjalanan  dari arah Timur (Tuban Red.) dengan mengendarai kendaraan  Toyota Rush  dengan Nopol H 8805 SZ tujuan pulang ke Semarang  saat perjalanan memamsuki kota rembang   korban  berhenti di Masjid An Nur di Desa Sukoharjo untuk melaksanakan Sholat Jumat  .usai sholat jumat ,saat korban hendak melanjutkan perjalanan mendapati    kaca mobilnya nya dalam kondisi pecah  setelah dicek  barang- barang milik korban  raib ,tidak menunggu lama korban langsung bergegas  melaporkan kejadian itu ke Kantor Polisi terdekat


Petugas Dari Polres Rembang Malakukan Olah TKP
Kapolres Rembang KBP M  Kurniawan melalui Kapolsek Rembang Kota   AKP Suhaendi Tirta membenarkan adanya kejadian itu  ,ia mengakui keamanan kendaraan di Masjid An Nur baik selama sholat Jum’at kondisinya  agak rawan, hal itu dikarenakan lokasi yang tepat berada di jalur pantura  tidak diawasi petugas tukang parkir. Untuk itu  pihaknya menghimbau Ta’mir Masjid memikirkan masalah tersebut. Polisi hingga Jumat sore masih menyelidiki kasus pencurian uang, bermodus memecah kaca mobil itu.

Menurut informasi seorang wanita di seberang jalan utara Masjid, pelaku berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor. Pelaku kemudian kabur ke arah barat, dengan kecepatan tinggi.
Akibat kejadian itu barang berharga milik korban  diantaranya  tas warna biru berisi pakaian  dan tas warna hitam berisi  cek Bank Mandiri An PT Rejatama Mulya, Cek Bank BPD Jateng An Rejatama Mulya, Buku Tabungan Bank Mandiri An Korban, Buku Tabungan Koprasi Patra An Pelapor, stempel PT Rejatama Mulya dan Uang tunai Rp 26.000.000 raib digondol kawanan pelaku (Hasan)



Jumat, 10 Januari 2014

Sehari Semalam Dicari Ahmad Jalaludin Ditemukan Tidak Bernyawa

Pancur //
Ahmad Jalaludin  Hakim 7 th Warga RT 9 RW 05 Desa Tuyuhan Kecamatan  Pancur salah  satu  siswa kelas 1  madrasah Ibtidaiyah. Alhasan yang dikabarkan tenggelam kamis (9/1)  pagi  sekitar pukul 09.00  diduga tenggelam dan hanyut  saat mandi disungai  yang ada dibelakang sekolah pada saat  jam istirahat setelah dicari warga masyarakat di bantu Tim SAR akhirnya pada Jumat (10/1) pagi jasadnya ditemukan

Seperti diberitakan sebelumnya Rais 41 tahun paman. korban kepada wartawan menuturkan berdasarkan keterangan .teman teman hakim kejadian berawal saat itu korban bersama temanya  renang  disungai “Hakim lebih dulu mencopot pakain dan sepatu  dan Langsung berenang karna kondisi arus sungai sangat deras korban langsung terseret dan tenggelam  sedang teman sekelasnya  bernama Eka hanya menemani  tidak ikut berenang hanya berada ditepi sungai sekitar lokasi kejadian “ungkapnya
Masih kata Rais teman  korban yang melihat kejadian itu langsung memberitahukan kepada gurunya  begitu mendapat kabar dari guru  kami langsung lapor polisi kemudian  kami dibantu  warga masyarakat  langsung  menyisir sungai namun hingga kini  belum menemukan korban “ungkapnya

Sementara itu Eka teman korban  mengaku saat itu saat istirahat jam istirahat sekolah saya diajak hakim bermain disungai  begitu sampai disungai hakim cepat cepat melepas sepatu dan baju langsung berenang dan tiba tiba hanyut “terangnya

“Saya hanya lihat dan berdiri ditepi sungai entah kenapa  tiba tiba hakim hanyut  sempat berteriak minta tolong lantaran takut saya langsung memberi tahu kejadian itu ke guru saya ungkap Eka sembari  melihat proses pencarian

Masyarakat bersama Tim SAR yang mencari keberadaan korban dengan menyisir sungai  akhirnya berhasil menemukan jenazah Ahmad Jalaludin Haqim (07 Tahun), warga desa Tuyuhan Kec. Pancur yang tenggelam di sungai, hari Kamis. Jasad siswa kelas I Madrasah Ibtidaiyah Al Hasan tersebut ditemukan hari Jumat (10 Januari 2014) sekira pukul 09.15 WIB, berjarak 1,5 kilo meter, dari titik kali pertama hanyut. Jenazah langsung diperiksa oleh tim medis dan polisi di rumah duka. usai divisum korban langsung di makamkan di tempat pemakaman desa setempat

Kapolres Rembang AKBP M. Kurniawan melalui Kapolsek Pancur  AKP Suwardi menghimbau orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak anak. Sebaiknya untuk sementara jangan bermain di sungai, karena volume air rawan meningkat, menerima kiriman dari daerah selatan. Tentu akan beresiko, apalagi kalau tidak bisa berenang.

Sementara itu orang tua korban tak mampu menahan kesedihan atas kepergian Ahmad Jalaludin Haqim. Haqim merupakan anak pertama, sedangkan anak kedua beberapa waktu lalu meninggal dunia. Kini mereka tinggal memiliki seorang anak, yang baru berumur 1 minggu lebih. (Hasan)
Kamis, 09 Januari 2014

Ajak Seluruh Anggotanya , Kapolres Rembang Silaturahmi Ke Ponpes Al Anwar

Rembang //
Tugas Polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat membutuhkan sebuah kolaborasi yang baik dengan semua kalangan, terutama dengan seluruh warga, tokoh masyarakat dan tokoh Agama  pendekatan yang intensif  itu tentunya harus  terus dilakukan secara rutin  

Seperti halnya apa yang dilakukan Kapolres Rembang  AKBP Muhammad Kurniawan bersama jajarannya kamis pagi (9/1) bersilaturahmi ke  KH Maimun Zubair pengasuh pondok pesantren Al Anwar Desa Karangmangu Kecamatan Sarang  ,Kehadiran Kapolres  selama bertugas  tiga bulan lebih  di daerah ini sangat dirasakan banyak kalangan, sebab keberadaannya benar-benar merakyat

Kapolres Rembang Bersama Jajarannya Saat Di Kediaman KH Maimun Zubair
 “Kapolres  ini memang benar-benar dekat dengan masyarakat Rembang terbukti semua hal yang berhubungan dengan kerawanan  gangguan keamanan ketertiban masyarakat  dia selalalu lebih awal hadir  seperti saat pilkades serempak belum lama ini beliau memantau dan menjaga situasi kamtibmas  jalannya pemilihan kepala Desa serentak belum lama ini ,pernah saya melihat sendiri beliau mulai pencoblosan hingga penghitungan suara pilkades yang selesai  pagi hari di wilayah Kecamatan Sarang ditunggu hingga selesai   “Ungkap Yahya salah satu  warga Sarang

Kapolres Rembang AKBP Muhammad Kurniawan melalui Kasubbag Humas Polres Rembang AKP M Mansur saat dikonfirmasi  usai silaturahmi mengatakan silahturahmi yang dilaksanakan hari ini merupakan silahturahmi rutin bersifat biasa antara polri dengan tokoh agama khususnya kepada pimpinan pengasuh pondok pesantren yang ada di Rembang. terlebih saat ini Ponpes Alanwar menggelar beberapa kegiatan dalam rangka ulang tahun ke 47 "terangnya

Mansur menjelaskan silahturahmi yang di lakukan Kapolres bersama sejumlah perwira kekediaman KH Maimun Zubaer tidak kali ini saja melainnkan sudah berulang kali ,sejak Kapolres bertugas di wilayah hukum polres Rembang.

 “Silahturahmi  ke kediaman pimpinan pengasuh pondok pesantren Al- Anwar Sarang kali ini merupakan silahturahmi kemitraan antara polisi dengan tokoh agama. Apalagi tahun 2014 ini merupakan tahun yang akan selenggarakan pemilu, maka polri bersilahturahmi ke kediaman sejumlah tokoh,” terang Mansur.

Silaturahmi selama dua jam ditutup dengan doa turut serta dalam Silahturahmi tersebut,Wakapolres Rembang Kompol Kaharudin ., para Kabag, Para Kasat dan perwira staf.(Hasan)

7 Pelaku Judi Dadu Dicokok Polisi

Rembang .
Berbekal  informasi dari warga masyarakat yang resah akan adanya perjudian tim unit reserse kriminal  polres Rembang Rabu. (8/1).petang  Berhasil menangkap  tujuh dari 12 pelaku judi  dadu kopyok  di Dusun Gundi Desa, Kedungrejo kecamatan Kota Rembang, Rabu

Ketujuh pelaku judi yang ditangkap itu di antaranya dua orang warga Kedungrejo, yakni Wasiman alias Man Tongok, seorang kusir dokar sekaligus bandar dan Totok Suprapto. Sementara empat pejudi lainnya adalah Suwono warga Ketanggi, Djuli warga Mondoteko, Slamet warga Waru semunya dari Kecamatan Kota Rembang, Selain itu Tarmuji warga Desa Pedak, Kecamatan Sulang, dan Jaenuri warga Mencon, Desa Pucakwangi, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.kamis  (9/1) pagi, ketujuh pejudi dikirim ke sel tahanan Polres Rembang untuk diperiksa lebih lanjut.


Ketuju Pelaku Saat Di Glandang Ke Tahanan Polres Rembang
Kasatreskrim Polres Rembang, AKP Joko Santoso mengungkap penggerebekan pelaku perjudian itu bermula dari laporan warga setempat yang mengaku jengkel terhadap aksi perjudian itu karena dilakukan dekat dengan tempat ibadah. Tidak hanya itu warga sudah pernah mengingatkan mereka, namun tidak digubris.
”Dari laporan warga itu kami tidaklanjuti bersama dengan Polsek kota, ternyata benar dilokasi ada 12 orang penjudi dan 7 orang lainnya berhasil kami ringkus sementara lima lainnya berhasil kabur saat kami gerebek,” terangnya. 

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp 2 juta rupiah, dua batang lilin penerang, enam balok mata dadu, dan alas pasang, sebagai barang bukti. Tujuh tersangka berikut barang bukti perjudian dikirim ke Polres, karena Polsekta Rembang tidak memiliki sel tahanan yang memadai.
Terungkap pula bahwa alas kopyok dadu yang disita itu, melekat sebuah lingkaran besi sembrani. Diduga, besi bermedan magnet itu untuk menggoyah balok mata dadu yang juga terdapat magnet di titik tertentu. Tindak curang itu mungkin dilakukan bandar apabila banyak pejudi yang memasang di angka tertentu.


Joko berharap agar masyarakat proaktif melaporkan kasus perjudian di daerah. Dia pun tak mengingkari, masih ada cukup banyak praktek perjudian yang luput dari pantauan polisi. Joko Santoso menambahkan, para pejudi diancam jerat pasal 303 tentang perjudian, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 25 juta.”Kami berharap aksi perjudian bisa terus ditekan, dengan memproses hukum setiap pejudi yang tertangkap agar memberikan efek jera terhadap para pelaku,”ungkapnya. (Hasan )

Mandi Disungai Saat Jam Istirahat Sekolah ,Siswa Madrasah Tenggelam

Pancur
Jalaludin  Hakim 7 th Warga RT 9 RW 05 Desa Tuyuhan Kecamatan  Pancur salah  satu  siswa kelas 1  madrasah Ibtidaiyah. Alhasan  kamis (9/1)  pagi  sekitar pukul 09.00  diduga tenggelam dan hanyut  saat mandi disungai  yang ada dibelakang sekolah pada saat  jam istirahat

Rais 41 tahun paman. korban tenggelam  saat dikonfirmasi di sela sela pencarian menuturkan berdasarkan keterangan .teman teman hakim kejadian berawal saat itu korban bersama temanya  renang  disungai “Hakim lebih dulu mencopot pakain dan sepatu  dan Langsung berenang karna kondisi arus sungai sangat deras korban langsung terseret dan tenggelam  sedang teman sekelasnya  bernama Eka hanya menemani  tidak ikut berenang hanya berada ditepi sungai sekitar lokasi kejadian “ungkapnya

Warga Masyrakat Menyisir Bantaran Sungai
 Masih kata Rais teman  korban yang melihat kejadian itu langsung memberitahukan kepada gurunya  begitu mendapat kabar dari guru  kami langsung lapor polisi kemudian Timsar bersama Muspika dibantu   warga masyarakat  langsung  menyisir bantaran sungai , namun hingga kini  korban belum ditemukan  “ungkapnya

Sementara itu Eka teman korban  mengaku saat itu saat istirahat jam istirahat sekolah saya diajak hakim bermain disungai  begitu sampai disungai hakim cepat cepat melepas sepatu dan baju langsung berenang dan tiba tiba hanyut “terangnya

“Saya hanya lihat dan berdiri ditepi sungai entah kenapa  tiba tiba hakim hanyut  sempat berteriak minta tolong lantaran takut saya langsung memberi tahu kejadian itu ke guru saya ungkap Eka sembari  melihat proses pencarian

Aparat kepolisian dibantu tim SAR hingga kini  terus berupaya melakukan pencarian dengan cara menyisir sungai (Hasan/Susilo)
Rabu, 08 Januari 2014

Pedagang Elpiji Non Subsidi Merasa Dirugikan


Rembang //
Pasca kenanaikan  tabung gas elpiji ukuran 12 kg yang kemudian dianulir pemerintah berdampak kepada para pedagang. Demikian pula puluhan pedagang tabung gas elpiji di wilayah Kabupaten Rembang dan Blora. Hasil pantauan wartawan Rabu (8/1) mereka mengaku dirugikan dengan keputusan pemerintah sekaligus meminta solusi ( termasuk pengggantian kerugian) dari pemerintah setempat melalui Pertamina.\

 “ kami saat ini belum berani melepas tabung elpiji 12 kg dengan harga baru ( Rp 89.400,-) karena semula harga di pasaran dilepas hingga Rp 135.000 per tabung,” kata Haryanto pedagang elpiji di wilayah Kabupaten Rembang.






Hal senada juga disampaikan sejumlah sejumlah pedagang di Kabupaten Blora. Di Kecamatan Medang Kabupaten Blora Ny Surati untuk sementara menahan hasil “kulakan” gas elpiji yang belum habis di gudang karena terdesak dengan harga baru. “ Dengan harga baru kalau saat ini saya lepas, maka setiap tabung mengalami kerugian hingga Rp 39.000,- . Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan setempat,” aku Ny Surati kemarin.

Kepala Dinas ESDM ( Energi ,sumber daya mineral) Kab Rembang Drs H Agus Supriyanto melalui Kepala Bidang Mihgas Imam Teguh S kepada sejumlah awak media mengatakan bahwa bagaimanapun harga baru oleh pemerintah tentang tabung gas elpiji 12 kg sudah diberlakukan. “ Justru kami tengah membentuk tim terkait untuk memonitor tabung gas yang bersubsidi. Karena sejak kenaikan tabung gas bersubsidi hilang di pasaran,” jelas Imam. Soal tabung gas 12 kg yang dinilai merugikan pedagang bukan kewenangannya(Sta)

Selasa, 07 Januari 2014

Pengelola Obyek Wisata TRPK Rembang Di Demo Puluhan Pedagang

Rembang
Puluhan orang yang tergabung dalam paguyuban pedagang  TRP Kartini selasa  pagi  7 Januari 2014, melakukan aksi protes  di kantor pengelola obyek wisata Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini "Dampo Awang Beach" Rembang  aksi protes anggota paguyuban pedagang TRP Kartini kepada pengelola (CV. Rembang Jaya Sentosa) dipicu soal harga sewa kios

Berdasarkan informasi yang dihimpun aksi itu dipicu adanya rencana penerapan kebijakan baru dari. pengelola obyek wisata TRP Kartini "Dampo Awang Beach" (CV. Rembang Jaya Sentosa) yang akan menaikan harga sewa kios pedagang yang dirasa terlalu merugikan dan memberatkan para pedagang karena nilai kenaikan terlalu tinggi sekitar 80 % dari harga sewa sebelumnya. Pada intinya pedagang meminta walaupun ada kenaikan harga sewa namun menginginkan tidak lebih dari 20 % dari nilai sewa sebelumnya. Sejauh ini di kawasan TRP Kartini, setidaknya ada sekitar 50 kios pedagang yang berjualan menempati kawasan tersebut
.

Aksi protes sekitar 30 pedagang tersebut langsung  ditemui oleh Manager TRP Kartini "Dampo Awang Beach", Murwadi,

Kordinator Perwakilan pedagang, Sumarlan yang juga  Wakil Ketua Paguyuban pedagang TRP Kartini dalam audensinya kepada pihak pengelola menyampaikan sejumlah penolakan  antara lain paguyuban pedagang menolak rencana penerapan kebijakan pengelola (CV. Rembang Jaya Sentosa) tahun 2014 yang akan menaikan harga sewa kios pedagang di komplek obyek wisata TRP Kartini "Dampo Awang Beach" karena anggota paguyuban pedagang menganggap kebijakan itu  dirasa terlalu memberatkan pedagang yang selama ini berjualan di kios TRP Kartini yang naik mencapai sekitar 80 % dari harga sewa sebelumnya.“Terangnya

“Sesuai surat pemberitahuan dari pihak pengelola, kenaikan harga sewa kios dibagian depan, kios pakaian dan warung lesehan yang semula harga sewa hanya Rp. 1.750.000,- per bulan akan dinaikan menjadi Rp. 3.000.000,- per bulan. Sedangkan untuk harga sewa kios shelter (tenda kerucut) yang sebelumnya hanya Rp. 400.000,- per bulan naik menjadi Rp. 750.000,- per bulan.

Atas kenaikan itu kamu meminta pihak pengelola untuk meninjau ulang rencana penerapan kebijakan baru tersebut, karena hal itu sangat merugikan dan memberatkan anggota paguyuban pedagang yang selama ini telah berjualan di kawasan obyek wisata TRP Kartini.“Bebernya  

Sementara itu Murwadi (Manager TRP Kartini Dampo Awang Beach), pihaknya berjanji  akan menampung seluruh aspirasi yang telah disampaikan oleh perwakilan anggota paguyuban pedagang untuk disampaikan kepada pihak  pengelola CV. Rembang Jaya Sentosa).

Terkait dengan keberatan soal kenaikan harga sewa kios  Pihaknya mengaku tidak memiliki kewengan
“Untuk itu kami berharap  para pedagang untuk bersabar lebih menyikapi itu tentunya kami harus menyampaikan ke  Direktur CV. Rembang Jaya Sentosa, “tandasnya .

Setelah mendapat penjelasan dari Manager pengelola obyek wisata TRP Kartini tersebut, seluruh perwakilan anggota paguyuban pedagang membubarkan diri. Aksi berjalan aman  .(Hasan)

Batu Seberat Puluhan Ton Timpa Rumah Warga

Sale
Curah hujan yang mengguyur wikayah rembang akhir akhir membuar sejumlah tebing longsor seperti apa yang terjadi di desa bitingan Kecamatan Sale
Akibat derasnya hujan batu besar menggelinding dan menimpa rumah Sukarman, warga RT 1 RW 2 Desa Bitingan Kecamatan Sale, pada Selasa (7/1) pagi.Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Namun akibat insiden itu kandang ternak sapi milik korban, rusak berat. Empat ekor sapi yang sempat saling tindih pun, tidak nyaris tewas 



Kepada sejumlah awak media Sukarman mengatakan sekitar jam 12.30 , bapak tiga anak ini mendengar suara hantaman keras dan menggetarkan rumahnya. Tidak diketahui secara persis bagaimana mulanya, namun saat dia mengecek keluar rumah, bagian kandang sapinya runtuh ditimpa batu besar setinggi dua meter.

Tak lama kemudian, warga sekitar langsung berhamburan ke luar rumah. Pria berumur 58 tahun ini pun lantas mengingat insiden serupa pada hari Kamis Legi pada tahun 1977. Saat itu ada sejumlah rumah yang terendam tanah longsor dan beberapa orang meninggal dunia.

Kepala Desa Bitingan Sutamir yang mendapat informasi itu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Muspika Sale. Beberapa saat kemudian Anggota Koramil Sale turun lapangan. Anggota Polsek dan Camat Sale serta Wakil Administratur KPH Kebonharjo dan anggotanya, datang menyusul kemudian.

Asep Ruskandar, Wakil Administratur KPH Kebonharjo menyatakan akan mengambil dua langkah. Pertama akan bekerjasama dengan Muspika Sale untuk memecah batu besar yang menimpa rumah Sukarman lalu memperbaiki rumah tersebut.

Kemudian yang kedua, batu-batu yang masih di lereng bukit dan kondisinya rentan akan juga segera dipecah. Pihaknya juga akan membuat teras siring dan trucuk atau pagar pembatas sebagai antisipasi longsor.

Bukit di atas Desa Bitingan memang menampung banyak batu besar dan kecil. Bukit berbatu tersebut merupakan kawasan hutan Petak 73C RPH Tengger, BKPH Tuder, KPH Kebonharjo. Warga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Rembang agar memikirkan penanganan ancaman longsor di wilayah setempat.

Lantaran besarnya batu warga bersama muspika Kecamatan Sale  berupaya memindahkan batu yang menimpa rumah warga itu dengan cara dipecah dengan alat  pemecah batu (Hasan)
Senin, 06 Januari 2014

Jelang Pileg 2014 Sujiman :Mari Raih Simpati Rakyat Secara Sehat

Sarang  //
Setelah merasakan manisnya rupiah hasil budidaya melon salah satu kelompok tani asal Desa Sampung Kecamatan Sarang mencoba mencari wawasan dan pengetahuan komuditas lain ,tawaran berbagai jenis bibit
datang silih berganti bahkan ada pemodal yang siap mengajak kerja sama, hal itu ternyata membuat Sujiman (42) warga Desa Sampung Kec. Sarang lebih semangat dan termotivasi

Lelaki yang hampir eanam tahun lamannya setia dengan buah kuning. berasa manis dan harum dan telah meraup keuntungan dari penjualan ratusan ribu butir melon. kini terus menjalin kerja sama dengan kelompok tani baik didesanya maupun di kelompok tani dari desa lain 
Sujiman Mengenakan Hem Warna Merah Bersama Kepala Dinas Pertanian Beberapa Waktu Lalu Dilahan Pertanian Desa Sampung Saat Panen Cabe
.Semenjak mulai menanam pada tahun 2007, Sujiman seolah menjelma menjadi pionir bidang tanaman melon. Dari hasil budidaya melon kurun waktu tersebut dia berhasil meningkatkan kesejahtraan anggota empat kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan “Guyub Rukun”dari hasil menanam melon.di lahan  pertaniannya seluas empat hektar Guna menambah  wawasan pengetahuan  dan berharap   bisa meningkatkan kesejahteraan  petani  didesanya  harapan  ketua paguyuban Kelompok Tani   ini akhirnya terwujud  setelah  sukses dan berhasil  membudidayakan cabe merah   Sugiman selaku ketua memilih menanam cabai merah tidak asal memilih jenis bibit. dia bekerja sama dengan salah satu manufaktur pertanian karena juga butuh pendampingan. dan Pilihan jatuh pada bibit tanaman cabai jenis 'princess' yang terkenal tahan penyakit dan memiliki masa panen lebih lama.

“Awalnya  kami bersama anggota mulai menanam  menjelang pertengahan bulan April, masuk pada masa panen perdana. Lahan seluas 4 hektar 0,75 hektar diantaranya milik Giman ditanam 1.500 batang bibit cabai. Namun sebelumnya media tanam dipersiapkan dengan seksama dibawah arahan penyuluh pertanian dan penyuluh dari pabrikan penyedia bibit. "Lahan diolah merata, digaru hingga tiga kali. Saat akan ditanami terlebih dahulu diberi pupuk kandang dan pupuk NPK," Jelas Sugiman saat ditemui wartawan di lahan pertanian setempat senin 6 Januari 2014 )

Lebih lanjut Sugiman menerangkan , lahan kemudian disiapkan untuk penanaman. Lahan yang ditanami ditinggikan dan ditutup mulsa (plastik-red) dengan ketinggian sekira 20 cm, diambilkan tanah sebelah kiri dan kanan. "Terbentuk parit, fungsinya untuk menampung air hujan. Sehingga tidak perlu menyiram," bebernya.
Tahap berikutnya, tutur Sugiman yakni rutin merawat tanaman. Dilakukan setiap hari, mengecek kondisi batang, daun dan mencabuti tanaman liar yang tumbuh di sekitar bibitan. "Kuncinya di sini, harus rutin tidak boleh bosan. Kita harus kontrol perkembangan tanaman cabe , agar tanaman cabe. tumbuh sempurna," ungkapnya. Kami bersama anggota dengan dibantu dari Dinas pertanian (Penyuluh Pertanian ,red). saat itu bersusah payah menanam dan merawat, akhirnya jerih payah kami terbayar karena saat panen perdana dipetik cabai merah keriting itu mencapai jumlah 5,5 ton, .total masa panen sekitar tujuh bulan," imbuhnya.


Dengan Dibantu pihak manufakturing, tentunya kami tidak kebingungan menjual hasil panen. Dihubungkan dengan salah satu pengepul dari wilayah Rembang, berapapun banyak yang dipetik siap ditampung harga menyesuaikan pasar’tandasnya Berkat. tekad dan semangat yang begitu kuat. untuk meningkatkan
ekonomi para petani,atas dukungan keluarga dan para kelompok tani yang tergabung dalam paguyubannya ia mencalonkan diri di pemilu legeslatif dari Daerah pemilihan 4 Meliputi kecamatan Sarang dan Sedan  awalnya. banyak tidak ada yang menyangka Giman adalah salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang dari Partai Demokrat yang akan bertarung pada Pemilu Legislatif. 2014 mendatang.

Saya memutuskan maju sebagai caleg, karena dukungan dari teman teman kelompok petani
 dengan dukungan itu saya jadi lebih yakin. kelak jika benar-benar terpilih tentu saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan apa yang menjadi niat dan harapan kami para petani ,untuk itu sudah saatnya keterwakilan dari petani harus ada

Saat disinggung sejauh mana persiapan untuk maju Giman mengatakan kalau pekerjaannya sebagai petani tentu tidak memiliki modal besar untuk maju sebagai caleg. niat tulus dan. dukungan teman teman itu yang membuat saya yakin. dan itulah yang membuat sayalebih optimis
  "Saya. hanya punya modal kepercayaan kepada masyarakat ," ungkapnya.

Hampir setiap hari Giman selalu memanfaatkan waktu luangnya setelah bercocok tanam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Saya datangi satu persatu rumahnya, saya ajak dialog langsung rakyat. Kalau mereka mau berjuang dengan saya, ayo ikut saya bersama-sama di pemilu legislatif mendatang," tegasnya.

Dia berharap pileg mendatang. di Daerah Pemiliha 4, berjalan secara adil, bertarung secara sehat, kita bersaing untuk mendapatkan simpati rakyat,bukan adu kekuatan finansial " tandasnya .(Hasan)
 
 
© Copyright 2010-2011 HIPSI REMBANG All Rights Reserved.
Template Design by kang toebz | Published by Templates | Powered by Blogger.com .